REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Pasukan Amerika Serikat (AS) di Afghanistan tanpa sengaja menembak mati seorang anak berusia empat tahun, kata pejabat Afghanistan pada Jumat (10/1). Hal itu terjadi dalam aksi kekerasan akhir-akhir ini pada ketegangan hubungan di antara dua negara sekutu itu.
Hubungan Afghanistan-AS memburuk akibat penolakan Presiden Hamid Karzai menandatangani kesepakatan keamanan bilateral, yang membuka jalan bagi kehadiran serdadu negara adidaya itu setelah penarikan sebagian besar pasukan asing pada tahun ini.
AS menyatakan pasukannya tidak dapat tinggal tanpa kesepakatan. Keberangkatan tuntas tentara negara adidaya itu akan membuat pasukan keamanan Afghanistan sendiri memerangi Taliban. Karzai menuntut Amerika Serikat mengakhiri semua gerakan sepihak tentara di wilayah Afghanistan, antara lain sebelum perjanjian itu ditandatangani, karena mengakibatkan kematian warga.
"Kami menyerukan pengakhiran mutlak gerakan tentara ISAF/NATO atas rumah dan desa untuk menghindari pembunuhan seperti itu, saat anak-anak atau warga tak berdosa menjadi korban," kata juru bicara presiden, Aimal Faizi, ketika menanggapi kematian bocah tersebut, seperti dilansir dari Reuters, Sabtu (11/1).
Pasukan Bantuan Keamanan Asing (ISAF) adalah pasukan pimpinan persekutuan pertahanan Atlantik utara di Afghanistan, yang dikuasai pasukan AS. Juru bicara gubernur provinsi selatan, Helmand, kepada Reuters menyatakan Marinir Amerika Serikat, yang bermarkas di provinsi bergolak itu, secara "keliru" menembak bocah itu pada Rabu, karena pandangan kabur.
"Karena cuaca berdebu, pasukan Marinir di sana pikir ia musuh dan menembak. Hasilnya, ia tewas," kata juru bicara itu, Omar Zwak, lewat telepon.Juru bicara pasukan pimpinan NATO menyatakan itu akan diselidiki dan semua tindakan, yang mungkin, diambil untuk menghindari korban di kalangan rakyat.
Secara terpisah, dua tentara AS dan seorang warga tewas dalam kecelakaan pesawat di Afghanistan timur pada Jumat, kata pasukan pimpinan NATO tersebut. "Tidak ada tanda keterlibatan musuh menjadi penyebab kecelakaan pesawat itu," kata pasukan tersebut.