Sabtu 11 Jan 2014 17:11 WIB

Warga Medan Terancam ISPA

  Gunung Sinabung menyemburkan debu vulkanik, terlihat dari Perteguhen, Karo, Sumut, Senin (6/1).    (AP/Binsar Bakkara)
Gunung Sinabung menyemburkan debu vulkanik, terlihat dari Perteguhen, Karo, Sumut, Senin (6/1). (AP/Binsar Bakkara)

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) mengancam warga Medan dan sekitarnya. Ini karena abu vulkanik dari erupsi Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara, telah yang telah menyebar hingga ke kota itu sejak Sabtu (11/1) pagi.

"Abu vulkanik yang dikeluarkan Gunung Sinabung bisa berdampak serius bagi kesehatan yang menghirupnya," kata praktisi kesehatan dr Indra Hariadi di Medan, Sabtu.

Abu vulkanik yang baru saja jatuh memiliki kandungan lapisan asam yang dapat menyebabkan iritasi pada paru-paru dan mata.

Dampak abu vulkanik terhadap kesehatan dapat dibagi menjadi beberapa kategori. Antara lain dampak terhadap pernapasan, penyakit mata dan iritasi kulit.

Akibat penyebaran abu vulkanik tersebut, sebagian warga Medan yang keluar rumah terpaksa menggunakan masker demi terlindungi dari menghirup abu vulkanik.

"Kalau keluar rumah sebaiknya menggunakan masker yang standar, demi terlindungi dari menghirup abu vulkanik, karena dapat mengakibatkan ISPA," katanya.

Sebelumnya Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatra Utara Asren Nasution di Medan, Sabtu, mengatakan penyebaran abu vulkanik tersebut disebabkan adanya tiupan angin dari Karo menuju Medan.

Selama ini, abu vulkanik tersebut juga sempat menyebar hingga Kota Medan dan sekitarnya pada 23 November 2013 dalam jumlah yang cukup banyak.

Keberadaan abu vulkanik tersebut bukan pertanda Gunung Sinabung akan mengeluarkan letusan besar. Melainkan kondisi angin yang bertiup menuju Kota Medan dan sekitarnya.

"Kemungkinan hingga pukul 23.00 WIB abu vulkanik Sinabung akan terus menyebur ke Medan," katanya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement