Ahad 12 Jan 2014 10:13 WIB

Bantuan Merapi Rp 1 Miliar dari Presiden Disalurkan Bertahap

Rep: Nur Aini/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
  Sejumlah anak berpakaian kesenian tradisional mengikuti kirab saat digelar acara Jagad Bocah Merapi 2013 di kawasan lereng Gunung Merapi Desa Kali Bening,Kabupaten Magelang, Jateng, Ahad (10/2).  (Antara/Anis Efizudin)
Sejumlah anak berpakaian kesenian tradisional mengikuti kirab saat digelar acara Jagad Bocah Merapi 2013 di kawasan lereng Gunung Merapi Desa Kali Bening,Kabupaten Magelang, Jateng, Ahad (10/2). (Antara/Anis Efizudin)

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman akan menyalurkan bantuan korban erupsi Gunung Merapi 2010 sebesar Rp1 Miliar secara bergulir. Bantuan tersebut berasal dari dana pribadi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang diberikan pada Oktober tahun lalu.

Menurut Kepala BPDB Sleman, Julisetiono Dwi Wasito, bantuan dari SBY menjadi dana bergulir lantaran dana terbatas. Bantuan akan disalurkan kepada kelompok Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) serta kelompok usaha tani di Kecamatan Cangkringan dan Ngemplak.

"Bantuan digulirkan karena banyak calon pemanfaat, tapi dana terbatas," ujarnya akhir pekan lalu.

Bantuan dana dalam bentuk pinjaman akan disalurkan kepada enam desa yakni Umbulharjo, Kepuharjo, Glagaharjo, Hargomulyo, Argomulyo, Wukirsari di Kecamatan Cangkringan dan Desa Sindumartani di kecamatan Ngemplak. Dana tersebut ditarget bisa dicairkan pada akhir Januari mendatang, molor dari target semula Desember 2013.

Pencairan molor lantaran menunggu proposal kelompok masyarakat. Menurut Julisetiono, pembagian dana akan dilakukan secara proporsional sesuai jumlah proposal dari tiap desa. Proposal dari UMKM akan diverifikasi Dinas Perindustrian, Perindustrian, dan Koperasi (Disperindagkop), sementara dari kelompok usaha tani akan diperiksa Dinas Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan (DP2K).

Penyaluran pinjaman lunak itu akan diserahkan kepada kelompok usaha yang kekurangan modal dan peralatan. Julisetiono mengatakan bantuan diprioritaskan kepada usaha yang sudah berjalan tetapi kurang berkembang. Berbagai jenis usaha mulai dari makanan khas, kerajinan, hingga usaha ternak dan perikanan bisa mendapatkan bantuan tersebut.

Dana bergulir akan dimonitor dinas terkait. Julisetiono mengatakan Disperindagkop dan DP2K juga akan memverifikasi kelompok yang belum menerima bantuan pengembangan usaha. "Kami kaji apa betul usaha benar ada dan layak dibantu," ungkapnya.

Sementara, Kepala Dinas P2K, Widi Sutikno mengatakan akan melihat potensi usaha tani yang layak dibantu. Bantuan akan diprioritaskan bagi usaha UMKM di bidang pertanian, peternakan, dan perikanan. "Kelompok yang sudah dapat bantuan, tidak akan kami beri lagi," ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement