Ahad 12 Jan 2014 19:04 WIB

Capres Muda Sudah Jadi Keharusan

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Joko Sadewo
Pilpres dan Kemiskinan
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Pilpres dan Kemiskinan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kehadiran calon presiden (capres) muda adalah sebuah keharusan. Pandangan ini mengemuka dalam pemaparan hasil survei Institut Riset Indonesia (Insis) di Hotel Century Park, Senayan Jakarta, Ahad (12/1).

'' Capres muda bukan hanya alternatif melainkan sebuah keharusan,'' kata Ziyad Falahi, seorang akademisi yang mengajar di UPN Veteran dan Al Azhar. Menurut dia, hal ini bukan merupakan hal yang baru di Indonesia.

Dicontohkan Ziyad, Soekarno mendirikan Partai Nasionalis Indonesia (PNI) pada usia 26 tahun. Sementara Mohamad Hatta mendirikan Perhimpunan Indonesia di Belanda pada usia muda. Bahkan, Sutan Syahrir menjadi perdana menteri termuda yakni 37 tahun.

Namun sayangnya, kata Ziyad, sekarang ini politisi muda belum banyak dilirik menjadi capres atau calon wakil rakyat. Dari data yang ada capres yang dimajukan parpol kebanyakan berusia di atas 45 tahun. Selain itu anggota DPR pun mayoritas berusia di atas 45 tahun.

Hal ini lanjut Ziyad, bisa disebabkan tidak berjalannya kaderisasi di parpol. Penyebab lainnya diakibatkan pendidikan politik yang diambil alih media dan media sosial.

Di sisi lain, ungkap Ziyad, ada skenario untuk membuat apatisme kalangan muda berpolitik. Kondisi ini dikarenakan penguasa takut anak muda bersuara banyak. Contohnya pengarahan pendidikan ke jenjang SMK dengan target selepas sekolah langsung bekerja menjadi buruh.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Tahu gak? kalau ada program resmi yang bisa bantu modal usaha.

1 of 8
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَتَّخِذُوْا بِطَانَةً مِّنْ دُوْنِكُمْ لَا يَأْلُوْنَكُمْ خَبَالًاۗ وَدُّوْا مَا عَنِتُّمْۚ قَدْ بَدَتِ الْبَغْضَاۤءُ مِنْ اَفْوَاهِهِمْۖ وَمَا تُخْفِيْ صُدُوْرُهُمْ اَكْبَرُ ۗ قَدْ بَيَّنَّا لَكُمُ الْاٰيٰتِ اِنْ كُنْتُمْ تَعْقِلُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu menjadikan teman orang-orang yang di luar kalanganmu (seagama) sebagai teman kepercayaanmu, (karena) mereka tidak henti-hentinya menyusahkan kamu. Mereka mengharapkan kehancuranmu. Sungguh, telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang tersembunyi di hati mereka lebih jahat. Sungguh, telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu mengerti.

(QS. Ali 'Imran ayat 118)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement