Jumat 17 Jan 2014 09:31 WIB

Natuna Didatangi Tentara dari 17 Negara

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Joko Sadewo
Pasukan TNI, ilustrasi
Foto: Antara
Pasukan TNI, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut akan melakukan latihan militer penanggulangan bencana bersama 17 negara lainnya. Latihan bersama yang akan digelar di perairan Natuna, Kepulauan Riau ini akan diselenggarakan pada Maret hingga April mendatang.

Ke-17 negara tetangga yang bergabung ini terdiri dari Indonesia, Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Thailand, Filipina, Vietnam, Kamboja, Myanmar, Laos, India, Jepang, Korsel, Selandia Baru, Amerika Serikat, China, dan Rusia. Sementara, Australia tidak dapat bergabung menjadi peserta latihan dan hanya akan berperan sebagai observer.

Direktur Latihan Multilateral Naval Exercise Komodo 2014, Laksamana Pertama TNI, Amarulla Octavian, mengatakan akan menerjukan 18 kapal dari berbagai jenis serta 6 pesawat udara, yakni dua buah fix wing dan empat buah rotary wing.

"Latihan bersama dilaksanakan dengan tema operasi militer non perang. Latihan bersama telah direncanakan digelar hingga beberapa tahun ke depan," katanya dalam acara Final Planning Conference Multilateral Naval Exercise Komodo 2014 di Batam, Jumat (17/1).

Ia mengatakan, pada tahun ini tema latihan gabungan ini adalah penanggulangan bencana. Latihan gabung berikutnya akan dilakukan dengan tema peace keeping operation, serta transnational organized crimes yang dilaksanakan hingga 2022 di wilayah perbatasan.

Octavian mengatakan dalam latihan bersama ini akan dilakukan simulasi penanggulangan bencana untuk menguji prosedur hubungan antar angkatan laut negara peserta serta bantuan multinasional.

"Nanti akan dilakukan simulasi identifikasi dan evakuasi korban, distribusi logistik, pelayanan kesehatan, relokasi pengungsi, pelayanan air bersih, serta dapur lapangan. Prosedur bantuan luar negeri juga akan dilakukan," jelas Octavian.

Multilateral Naval Exercise Komodo 2014 ini digelar untuk meningkatkan hubungan antar negara, meningkatkan stabilitas keamanan maritim, dan meningkatkan kemampuan penanggulangan bencana, serta meningkatkan kemampuan komunikasi sosial.

Dalam latihan simulasi bencana ini, wilayah pesisir di Natuna dan Anambas akan terkena dampak tsunami dari ledakan yang terjadi di laut. Sehingga, masyarakat di dua kabupaten dan di delapan titik di sekitar Natuna dan Anambas membutuhkan pertolongan.

Latihan gabungan ini diselenggarakan dengan dana APBN. Menurut Octavian, anggaran yang dibutuhkan sekitar Rp 100 milyar, dan Rp 85 milyar diantaranya digunakan untuk bahan bakar kapal laut 

"10 persen dari biaya yang dikeluarkan dapat menjadi potensi devisa," tambahnya. Selain itu, sekitar 4 ribu militer dari berbagai negara itu akan turut mengunjungi Batam. Sehingga dapat meningkatkan nilai ekonomi wilayah sekitar.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement