REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Penambahan debit air di Bendung Katulampa, Kota Bogor masih berpotensi terjadi lantaran hujan yang terkadang turun dan berhenti di jam-jam yang tidak terprediksi.
Ketinggian air di bendungan tersebut memang mengalami penurunan pada Jumat (17/1) pukul 13.45 WIB dari 160 cm atau siaga dua banjir menjadi 100 cm atau siaga tiga banjir.
Menurut Kepala Pelaksana Harian Bendung Katulampa, Andi, apabila hujan di Puncak masih terjadi kenaikan air di Bendung Katulampa berpotensi kembeli meningkat. "Kita lihat saat ini air surut, tapi di Puncak masih hujan. Kemungkinan kenaikan debit masih terjadi," ujarnya.
Berdasarkan catatan ketinggian air di Bendung Katulampa, fluktuasi kenaikan debit air di bendung tersebut terjadi mulai pukul 09.10 WIB, berada di level 90 cm atau siaga empat. Debit air mencapai 113.000 liter kubik per detik.
Pada pukul 09.25 WIB, debit air mengalami peningkatan menjadi 120 cm dengan debit 118.000 liter per detik masih siaga tiga banjir.
Berlanjut hinga pukul 09.45 WIB ketinggian bertambah menjadi 140 cm. Dalam hitungan 15 menit tepatnya pukul 10.00 WIB debit banjir yakni 150 cm dengan debit 275.000 liter per detik.
Selama 30 menit air bertahan di level siaga tiga, puncaknya pukul 10.30 WIB ketinggian berubah ke siaga dua banjir dengan ketinggian 160 cm atau debitnya 307.000 liter per detik.
Pada pukul 11.15 WIB ketinggian air surut menjadi 150 cm hingga pukul 11.40 WIB kembali surut di level 140 cm.Penurunan terus terjadi hingga pukul 13.45 WIB ketinggian air di Bendun Katulampa berada dibatas 100 cm atau siaga tiga banjir.
Petugas Bendung Katulampa juga memonitor ketinggian air di pintu air Depok. Menurut Andi, normalnya pintu air Depok setinggia 140 cm. Namun saat ini ketinggian air mencapai 290 cm atau siaga tiiga banjir pada pukul 13.55 WIB.
"Kemungkinan akan ada penambahan air dijalan seiring kenaikan air di Bendung Katulampa dan Depok. Jadi air yang masuk Jakarta akan bertambah," kata Andi.