REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Aparat kepolisian dari Polda Jawa Timur dengan bersenjata lengkap masih berjaga-jaga di sekitar rumah terduga teroris, Selasa (21/1) pagi, usai penangkapan dan penggeledahan Tim Densus 88 Antiteror di kawasan Jalan Tanah Merah Sayur I Surabaya.
Pantauan di lokasi, rumah tersebut juga masih diberi garis polisi oleh aparat. Ratusan warga setempat memadati rumah yang ditempati terduga teroris berinisial M tersebut.Polisi sesekali meminta warga untuk tidak mendekat dan melihatnya dari jarak agak jauh.
Selain dari Polda Jatim, aparat dari Polres Pelabuhan Tanjung Perak dan Polsek Kenjeran terlihat berjaga-jaga mulai dari rumah hingga pintu masuk kampung yang hanya berjarak sekitar 1 kilometer dari Jembatan Suramadu.
Salah satu warga, Suwadi, mengaku tidak menyangka tetangganya menjadi terduga teroris dan menjadi incaran Tim Densus 88/Antiteror.
"Orangnya memang pendiam, tapi kalau bertemu tetangga selalu mengucapkan salam. Kami tidak ada pikiran dia menjadi incaran polisi dan diduga terlibat jaringan teroris," katanya.
Pada Senin malam tadi, Tim Densus 88/Antiteror menangkap dua orang terduga teroris di kawasan SPBU Kedung Cowek, Kenjeran, Surabaya. Masing-masing berinisial M dan R.
Polisi yang sudah memantau sejak lama langsung meringkus keduanya tanpa perlawanan. Kemudian, aparat menggeledah rumah dan menemukan sejumlah rangkaian bom, dua tabung besi dengan panjang 20 cm dan diameter 5 cm.