REPUBLIKA.CO.ID, PANDEGLANG -- Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pandeglang Encep Suryadi melaporkan tiga tanggul di daerah itu jebol akibat diterjang debit air di luar kapasitas. "Tanggul Leuwi Gede, Cikarungkang dan Cilatak jebol akibat tidak kuat menahan air banjir," katanya di Pandeglang, Selasa (21/1).
Tanggul Leuwi Gede di Kecamatan Cigeulis dan Tanggul Cikarungkang di Mandalawangi jebol pada Desember 2013, sedangkan Cilatak di Kecamatan Sobang pada 8 Januari 2014. "Akibat jebolnya tanggul itu, ratusan rumah warga terendam banjir, bahkan di Kecamatan Sobang sekitar 15 hektare sawah terendam," ujarnya.
Untuk Tanggul Leuwi Gede, kata dia, BPBD telah mengirim 2.000 karung berisi pasir guna menutup salurkan air akibat tanggul jebol dam menekankan kemungkinan terjadinya banjir.
"Kami juga telah mengajukan usulan bantuan perbaikan tanggul itu pada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan pemerintah Provinsi Banten," katanya. Encep juga menyatakan berharap perbaikan ketiga tanggul yang jebol itu dapat segera direalisasikan, mengingat saat hujan terus mengguyur daerah tersebut.
"Jika banjir datang maka ratusan rumah warga akan kembali terendam karena tidak ada tanggul penahan," ujarnya. Ia juga menyatakan, telah menyampaikan imbauan pada warga yang tinggal di dekat tanggul untuk mewaspadai terjadinya banjir, terutama ketika hujan teras turun. "Kami juga terus melakukan pantauan lapangan, guna mengantisipasi terjadinya banjir," ujarnya.