REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Gubernur Sulawesi Utara Sinyo Harry Sarundajang mengungkapkan kepada aparatnya bahwa satu rupiah pun uang bantuan bagi korban bencana alam harus dipertanggungjawabkan.
"Bantuan uang harus diadminstrasikan dengan baik, satu rupiah pun harus dipertanggungjawabkan," kata Sarundajang pada apel kerja bakti peduli bencana di halaman Kantor Gubernur di Manado, Rabu (22/1). Sarundajang mengatakan, pelaporan dan penyaluran bantuan-bantuan harus jujur dan transparan.
"Karena biasanya, dalam bencana seperti ini, ada saja suara-suara sumbang. Kita harus terbuka dan transparan. Wakil gubernur, sekretaris daerah, para asisten, kepala keuangan, Badan Penagggulanagn Bencana Daerah (BPBD), buka ini kepada msayarakat supaya diketahui," katanya.
Sarundajang mengatakan telah mendapatkan bantuan tenaga medis dari berbagai daerah di Indonesia seperti Sumatera Barat, Sulawesi Selatan, dan Kalimantan Selatan.
Selain itu juga mengalir cukup banyak bantuan makanan bagi para korban. "Bantuan makanan ini harus diatur dengan baik supaya cepat tersalur, jangan bertumpuk menjadi busuk sehingga tidak ada gunanya," katanya.
Sulawesi Utara pada Rabu (15/1) ditimpa bencana alam banjir bandang dan tanah longsor di sejumlah daerah seperti Kota Manado, Kabupaten Minahasa, Kota Tomohon dan Kabupaten Minahasa Utara.
Bencana alam tersebut menyebabkan 19 orang tewas, ratusan rumah hanyut, 15 ribu orang mengungsi, serta 107 ribu jiwa terkena dampaknya dan kerugian material bidang infrastruktur mencapai Rp 1,8 triliun.