REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Hasil audit Kebun Binatang Surabaya (KBS), Kota Surabaya, Jawa Timur (Jatim), yang dilakukan Universitas Airlangga beberapa pekan lalu ditemukan ada masalah di kepengurusan lama KBS. Masalah itu di antaranya brankas misterius yang dikunci dengan tiga gembok.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengakui, pihaknya telah mendapat laporan hasil audit Unair mengenai adanya brankas itu. Brankas itu juga disebutkan berisi uang. Namun, brankas itu dikunci dengan tiga gembok yang berbeda.
‘’Berdasarkan catatan karyawan KBS menyatakan bahwa tidak ada uang dalam brankas itu. Lagipula saya juga tidak memiliki hak untuk membukanya,’’ ujarnya kepada wartawan di Surabaya, Rabu (22/1).
Brankas itu hingga kini masih ada di KBS. Namun Risma telah melaporkan keberadaan brankas itu ke KBS sebagai salah satu alat bukti ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Sebelumnya, Senin (20/1) kemarin Risma melaporkan dugaan korupsi di KBS. Beberapa alat bukti yang dia sertakan alat bukti pertukaran satwa, dan keberadaan brankas itu.
Sementara itu, Direktur Utama Perusahaan Daerah Taman Satwa KBS, Ratna Achjuningrum, mengatakan brankas itu hingga kini masih dalam 'penguasaan' pengurus-pengurus lama KBS. ‘’Ada tiga kepengurusan yang memegang 3 kunci brankas itu. Hingga kini kami tidak tahu apa isinya,’’ ujarnnya.
Selain itu, kata Ratna, hasil temuan audit Unair juga disebutkan bahwa ada masalah keuangan di kepengurusan KBS yang lama. Ada dana lebih dari Rp 4 miliar yang tertahan di 12 rekening milik perorangan dari tiga kepengurusan lama KBS. Hingga kini, dia melanjutkan, dana itu belum bisa disentuh oleh kepengurusan KBS yang baru.