REPUBLIKA.CO.ID,MATARAM--Kepala Bidang Humas Polda Nusa Tenggara Barat AKBP M Suryo Saputro menyatakan bahwa wilayah NTB sering dijadikan tempat pelarian teroris yang melakukan aksinya di beberapa wilayah di Indonesia.
"Ada indikator kuat bahwa di salah satu wilayah di NTB bisa dikatakan sering dijadikan tempat pelarian teroris," kata Suryo saat jumpa pers di Mataram, Jumat.
Menurut Suryo, indikator tersebut disebabkan di NTB banyak tersedia akses komunikasi dan akses tempat yang sering dimanfaatkan oleh pelarian teroris.
Suryo mengatakan, masalah tindak pidana terorisme di Polda NTB pernah terjadi di Bima, bahkan dalam penggerebekan di Bima polisi berhasil mengamankan beberapa orang terduga teroris dan mengamankan barang bukti bom rakitan serta senjata rakitan.
Selain itu, polisi juga sudah membongkar rangkaian atau perencanaan aksi teror dan jaringannya.
Menurut Suryo, NTB telah menjadi salah satu "link" pelarian beberapa teroris. Ini artinya ada benang merah yang menghubungkan wilayah NTB dengan beberapa aksi terorisme di wilayah lain seperti Poso (Sulawesi), Bali dan Jawa.
Polisi mengimbau masyarakat untuk mewaspadai tindakan kejahatan apa pun terutama terorisme di masing-masing lingkungannya. "Perlu diingat, khusus teroris terkadang tidak disadari mereka berada di sekitar kita," ujarnya.
"Oleh karena itu, jika ada hal-hal yang mencurigakan di lingkungan tempat tinggal, warga hendaknya berkoordinasi dan melaporkan kepada aparat setempat baik RT maupun RW untuk mengantisipasi hl-hal yang tidak diinginkan," kata Suryo.