REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Presiden Hamid Karzai pada Sabtu mengisyaratkan bahwa persetujuan untuk mengizinkan pasukan Amerika Serikat tetap berada di Afghanistan dapat batal, sementara tentara NATO mundur setelah satu dasawarsa pertempuran melawan Taliban.
Di penghujung tahun lalu, Karzai membuat keputusan mengejutkan dengan tidak segera menandatangani perjanjian keamanan dwipihak (BSA) dengan AS, kendati majelis nasional Loya Jirga memberikan suara kepada dia untuk mengambil tindakan itu.
Washington bertambah frustrasi oleh manuver Karzai terkait persetujuan itu, dengan menekankan bahwa perundingan-perundingan dirampungkan pada November dan naskah yang sudah disetujui siap untuk ditandatangani.
"Afghanistan sama sekali tak akan menerima atau menandatangani apapun di bawah tekanan," kata Karzai kepada wartawan di Kabul. "Kalau mereka ingin keluar, maka mereka pergi dan kami akan meneruskan kehidupan kami ... syarat utama kami ialah dimulainya proses perdamaian."