Jumat 31 Jan 2014 21:49 WIB

Demokrat: Gita Sudah Niat Mundur Sejak Akan Ikut Konvensi

Ramadhan Pohan
Foto: Puspa Perwitasari/Antara
Ramadhan Pohan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wasekjen DPP Partai Demokrat Ramadhan Pohan menilai keputusan Gita Wirjawan mundur dari jabatan mendag sudah dipertimbangkan secara matang sejak lama.

Tujuannya, agar fokus mengikuti konvensi capres Partai Demokrat. "Kemungkinan mundur ini dipertimbangkannya sejak akan mengikuti konvensi capres," kata Ramadhan, Jumat (31/) malam.

Menurut Ramadhan, Gita menyadari menjalani tugas sebagai menteri serta peserta konvensi capres menang berat dan menyita banyak waktu.

Jumat, Gita resmi mundur dari jabatan mendag. Alasannya, karena ingin fokus mengikuti konvensi calon presiden.

"Memang suit jika saat yang bersamaan harus konsentrasi untuk dua bidang yang berbeda," katanya.

Menurut Ramadhan, Gita mundur karena tidak ingin terkesan memanfaatkan fasilitas negara dalam mengikuti konvensi capres.

Pertimbangan lainnya, Gita ingin lebih serius mengikuti konvensi yang masih akan berlangsung hingga tiga bulan ke depan.

Padahal, Gita ingin fokus dan lebih banyak waktu untuk berdialog dengan rakyat. "Gita sungguh-sungguh ingin menyiapkan diri memimpin bangsa," kata Wakil Ketua Komisi I DPR tersebut.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement