REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Fenomena surutnya air laut di Utara Banten tidak membuat warga panik. Warga justru bersikap biasa-biasa saja.
"Alhamdulillah Kang, biasa aja. Tenang-tenang aja kita disini," kata Chaerul Umam, warga Serang, ketika berbincang dengan ROL via sambungan telepon, Sabtu (8/1).
Menurut Umam, fenomena itu memang berpotensi mendatangkan kabar yang tidak dipertanggungjawabkan. Namun, warga tidak terpengaruh dengan kabar tersebut.
"Saya tadi telepon teman yang tinggal dekat lokasi, dia bilang biasa-biasa aja kang. Tapi ada sih yang khawatir seperti tsunami Aceh, wajarlah," ucap dia yang merupakan penggiat pariwisata Banten.
Umam mengungkap dari informasi yang diterimanya baik dari jejaring sosial maupun lembaga terkait seperti BMKG, memastikan pasang surut laut di akibatkan oleh adanya interaksi antara laut, matahari dan bulan.
"Informasi ini sudah menjawab pertanyaan masyarakat," kata dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, fenomena aneh terjadi di sepanjang perairan utara Banten. Air laut di sepanjang perairan tersebut tiba-tiba surut sejak Selasa (4/2) hingga Jumat ini. Air laut utara Banten tersebut surut hingga mencapai sekitar satu kilometer.