Rabu 12 Feb 2014 17:01 WIB

Dua Helikopter Dikerahkan Padamkan Kebakaran Lahan Sagu

Kebakaran hutan (ilustrasi)
Foto: EPA/Nuno Andre Ferreira
Kebakaran hutan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Dua helikopter bell milik PT Indonesian Air Transport yang disewa PT National Sago Prima dikerahkan untuk membantu memadamkan kebakaran di kawasan lahan sagu di Kabupaten Meranti, Riau.

"Selain itu juga dibantu dengan tim terpadu yang memang telah bekerja sejak beberapa hari terakhir," kata Kepala Bidang Humas Polda Riau Ajun Komisaris Besar Guntur Aryo Tejo kepada pers di Pekanbaru, Rabu.

Menurut informasi, kata dia, dua helikopter bell tersebut telah melakukan upaya pemadaman dengan menggunakan bom air (water bombing) sejak dua hari ini dan akan berlanjut hingga satu pekan ke depan. Dua helikopter itu dihentikan penggunaanya jika benar-benar tidak lagi ada titik kebakaran.

Sejauh ini, kata Guntur, menurut informasi tim di lapangan, bahwa sebanyak 1.200 hektar lahan sagu yang terbakar duah dilokalisir agar tidak menjalar ke lahan lainnya.

"Sampai sejauh ini upaya penyelidikan untuk mencari tahu penyebab peritiwa kebakaran itu masih terus dilakukan yang dilaksanakan oleh Tim Satuan Intel dan Reserse Kriminal Polres Meranti," katanya.

Data Polda Riau menyebutkan, saat ini di Meranti ada sekitar 2.900 hektar lahan yang terbakar dalam dua pekan terakhir. Sebanyak 2.000 hektar diantaranya adalah lahan sagu milik PT NSP dan Masyarakat yakni di Desa Teluk Kepau.

Kemudian kebakaran menurut data kepolisian juga terjadi di kebun sagu dan karet seluas 200 hektare milik masyarakat yang ada di sekitar Desa Lukun, Kecamatan Tebing Tinggi Timur.

Lalu ada juga lahan seluas 100 hektar di Desa Batin, Kecamatan Tebing Tinggi Timur, juga merupakan kebun sagu yang siap panen milik masyarakat. Selanjutnya yakni sekitar 600 hektar lahan di Desa Kayu Ara, Kecamatan Rangsang Pesisir, juga terbakar, sebagian terdiri atas kebun sagu dan karet.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement