REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR - Angka kemiskinan di Buleleng masih sangat tinggi, yakni mencapai 5,19 persen. Angka itu nilai Gubernur Bali, Made Mangku Pastika, masih di atas angka kemiskinan provinsi yang mencapai 4,1 persen.
"Ini pekerjaan rumah buat kita, yang harus segera diselesaikan," kata Pastika.
Hal itu dikemukakan Gubernur di Buleleng, Kamis (13/2), saat melakukan kunjungan kerja di Kabupaten yang berada di bagian utara Pulau Bali itu. Di Buleleng, Pastika diterima Bupati I Putu Agus Suradnyana.
Menurut Gubernur, pendapatan asli daerah (PAD) Buleleng mencapai Rp 176 milyar, namun sangat kecil bila dibandingkan dengan total belanjanya yang mencapai Rp 1,6 triliun. Selama ini sebut Pastika, ketergantungan Buleleng pada pemerintah pusat dan pemerintah provinsi cukup besar.
Karena itu dia menyarankan agar Buleleng menyesuaikan program-programnya dengan program Pemprov Bali maupun program pemerintah pusat. "Harus disesuaikan, agar p[rogramnya lebih terarah dan tersinergi dengan program Pemprov Bali," katanya.
Buleleng sebut Pastika, menjadi perhatian serius Pemprov Bali. Itu dapat dilihat dengan tingginya persentase program Pemprov Bali yang dikucurkan di Buleleng. Misalnya sebut Pastika, dari 500 desa yang menjadi target program Gerbangsadu, 102 desa berada di Buleleng. Sedangkan dari 7.000 unit bedah rumah yang sudah terealisasi, 2.476 unit juga berada di Buleleng.