Jumat 14 Feb 2014 23:06 WIB

Warga Temukan Mayat di Kebun Sawit

 Garis Polisi (ilustrasi)
Foto: Antara/Arif Pribadi
Garis Polisi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI -- Seorang warga di Kabupaten Muarojambi, menemukan sesosok mayat laki-laki tanpa identitas di kebun sawit sudah dalam keadaan membusuk dan sulit dikenali lagi.

Kasat Reskrim Polres Muarojambi, AKP Singgih, saat dihubungi, Jumat, mengatakan, pihaknya menerima laporan atas penemuan mayat di areal kebun sawit oleh warga setempat.

Di lokasi penemuan mayat itu, saksi Nelson Sirait yang pertama kali menemukan mayat itu mengatakan, mayat laki-laki tersebut ditemukan dikebun miliknya sekitar pukul 12.30 WIB.

Saat ditemukan, mayat itu sudah sulit diketahui identitasnya karena kondisinya sudah mulai membusuk dan mengeluarkan belatung dari tubuh mayat itu.

Mayat itu ditemukan Sirait di Desa Bukit Baling, Kecamatan Sekernan, Kabupaten Muarojambi.

Saksi Nelson Sirait mengatakan, kuat dugaan mayat tersebut adalah korban pembunuhan, tetapi tidak bisa dipastikan apakah korban perampokan atau murni pembunuhan.

Saat memeriksa mayat di lokasi, di kepala korban tampak luka seperti bekas hantaman benda tumpul, sementara di anggota tubuh lainnya tidak ditemukan bekas luka.

Menurut saksi, kesulitan mengetahui identitas diri korban karena jenazah yang sudah membusuk, di tubuh korban juga tidak ditemukan dompet, HP, atau barang pribadi lainnya.

"Hanya ada jam tangan stainless merk fortuner, sarung HP, tali pinggang motif tengkorak, jaket parasut biru, serta celana coklat yang digunakan korban," kata saksi Sirait.

Jenazah korban dibawa ke Rumah Sakit Raden Mattaher Jambi, lalu dibersihkan dan dititipkan di RSUD.

Polisi mengimbau apabila ada warga yang merasa kehilangan anggota keluarganya dengan ciri-ciri yang disebutkan dapat memeriksanya ke kamar jenazah RSUD Raden Mattaher Jambi.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement