Sabtu 15 Feb 2014 04:10 WIB

Pemkot Surabaya Gagal Ambil Alih KBS Untuk Selamatkan Satwa

 Seekor Komodo ditemukan mati (kiri) di salah satu kandang Komodo, di Kebun Binatang Surabaya (KBS), Sabtu (1/2). (Antara/Eric Ireng)
Seekor Komodo ditemukan mati (kiri) di salah satu kandang Komodo, di Kebun Binatang Surabaya (KBS), Sabtu (1/2). (Antara/Eric Ireng)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA- Rencana Pemkot Surabaya mengambil izin pengelolaan lahan konservasi Kebun Binatang Surabaya ke Kementerian Kehutanan pada Jumat, gagal dilaksanakan karena penerbangan menuju ke Jakarta dibatalkan karena dampak abu vulkanik Gunung Kelud.

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini mengatakan, surat izin lembaga konservasi sebenarnya sudah turun, hanya saja, pihak Pemkot harus mengambil sendiri ke Kemenhut.

"Kalau izin LK itu sudah saya pegang, maka selanjutnya saya akan adakan seminar. Dengan mengundang banyak akademisi dari berbagai kampus," katanya saat ditemui wartawan di Surabaya.

Menurut dia, dengan memegang izin pihaknya akan tahu bagaimana cara pengelolaan KBS, misalnya mengelola satwa-satwa yang sekarang banyak yang tua. Selain itu, lanjut dia, pihaknya juga akan undang duta-dua besar berbagai negara, seperti Inggris dan Amerika Serikat. "Mereka selama ini sangat mendukung Pemkot dalam mengelola KBS," ujarnya.

Mantan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan (Bappeko) Surabaya itu menegaskan, pengelolaan KBS oleh pemkot ini bukan untuk cari untung, melainkan memberi sarana edukasi dan rekreasi bagi warga Surabaya, khususnya anak-anak sekolah.

Tri mengatakan pihaknya berencana untuk memperbanyak jumlah spesies di kebun binatang yang ada di Jalan Setail tersebut. Saat ini, jumlah spesies di KBS sebanyak 197 spesies dengan jumlah satwa sebanyak 3.459 ekor.

"Di San Diego (California, Amerika Serikat), ada penelitian untuk pengembang biakan satwa yang hampir punah. Saya ingin, kampus-kampus di sini (di Indonesia) juga harus melakukan itu juga. Ini untuk pelestarian satwa," ujarnya.

Tri Rismaharini menjelaskan, dengan semakin banyak spesies di KBS, maka pengunjung juga akan makin banyak pengetahuan soal satwa, misalnya, selama ini anak-anak hanya mengetahui satu jenis ayam, dengan banyaknya spesies ayam di KBS, maka wawasan anak-anak akan ayam juga akan bertambah banyak.

"Mungkin nanti, kalau izin sudah saya pegang, maka untuk penambahan jumlah spesies ataupun satwa ini bisa dilakukan dengan berbagai macam cara. Seperti bisa dengan cara tukar menukar satwa atau dengan membeli satwa," katanya.

Tak hanya itu, lanjut dia, pihaknya juga berencana untuk menetapkan hari libur satwa. Pada hari libur satwa ini, KBS menghentikan sementara kegiatannya, artinya tidak menerima pengunjung. Untuk hari libur satwa ini direncanakan akan digelar pada hari Jumat. Libur satwa ini akan digunakan untuk membersihkan seluruh kandang sehingga suasananya akan makin nyaman.

Untuk teknis pelaksanaannya, akan ditentukan ketika izin sudah ada di tangan Pemkot Surabaya. "Kalau ada kabar kami akan membangun hotel di area parkir itu salah besar. Area parkir itu memang akan kami bangun, tapi untuk perluasan lahan," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement