REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Bupati Malang, Jawa Timur Rendra Kresna mengklaim 99,99 persen warga Kabupaten Malang yang terkena dampak erupsi Gunung Kelud telah dievakuasi ke posko.
Rendra menyebutkan, sedikitnya 10.300 jiwa warga Kecamatan Kasembon, Malang yang telah mengungsi dan lebih dari 17 ribu jiwa warga Kecamatan Pujon yang dievakuasi. Pihaknya berjanji terus akan memperbarui data tersebut. “Namun ada juga warga yang enggan mengungsi karena sulit untuk dibujuk agar mau mengungsi. Ada juga warga yang memilih mengungsi di rumah saudaranya yang tidak terkena dampak erupsi Gunung Kelud,” katanya kepada Republika di sela-sela peninjauan bantuan logistik untuk pengungsi di Gedung Kecamatan Pujon, Malang, Sabtu (15/2) sore.
Menurutnya, warga yang tinggal di daerah yang tidak terlalu berdampak erupsi Gunung bisa tetap tinggal di rumahnya di Kecamatan Ngantang seperti Desa Ngantru, Banjarejo dan Sidodadi. Disinggung mengenai puluhan warga Ngantang, Malang yang dilaporkan hilang oleh keluarganya karena erupsi Gunung Kelud, ia mengklarifikasi bahwa sebenarnya tidak ada warga yang hilang.
Yang benar adalah anggota keluarga yang hilang itu hanya berpisah dengan rombongan evakuasi keluarganya.Namun demikian, ia berjanji tetap mendata nama-nama dan alamat warga di posko pengungsian untuk memudahkan mengidentifikasi identitas warga.
“Saat ini para warga itu berada di 36 posko pengungsian. Mereka telah ditangani dengan baik,” ujarnya.