REPUBLIKA.CO.ID, KEDIRI -- Sebanyak 48 orang di Kota dan Kabupaten Kediri terluka karena membersihkan rumah dari material vulkanik Gunung Kelud. Kota dan Kabupaten Kediri diguyur hujan pasir pada Kamis (13/2) setelah erupsi Gunung Kelud.
Rumah Sakit Baptis Kecamatan Kota, Kota Kediri merawat 48 korban luka pada Sabtu (15/2). Dokter Pepi Budi Hartanto mengatakan kebanyakan korban terluka karena membersihkan plafon dan atap rumah dan terpeleset. Pasir vulkanik menjadi licin karena diguyur hujan. "Kebanyakan patah tulang, trauma fisik, dan luka di kepala," ungkapnya kepada wartawan, Sabtu.
Korban luka yang dirawat di RS Baptis pada Jumat lalu mencapai 25 orang. Jumlah itu terus bertambah. Namun, kondisi mereka semakin membaik. "Ada yang harus dioperasi karena patah tulang," ujar Pepi.
Sebagian besar korban luka di dahi, dada, perut, dan kaki. RS Baptis mencatat satu korban meninggal akibat jatuh dari atap saat membersihkan material vulkanik.
Sementara itu, Satuan Pelaksana Penanganan Bencana Kabupaten Kediri belum mencatat korban meninggal langsung akibat erupsi Gunung Kelud. Pengungsi di Kabupaten Kediri tercatat mencapai lebih dari 32 ribu orang.