Ahad 16 Feb 2014 00:51 WIB

Husein Sastranegara Beroperasi Lagi

Upaya pembersihan mulai dilakukan sejumlah bandara yang terkena dampak letusan Gunung Kelud.
Foto: Andreas Fitri/Antara
Upaya pembersihan mulai dilakukan sejumlah bandara yang terkena dampak letusan Gunung Kelud.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Bandara Husein Sastranegara di Bandung dijadwalkan kembali beroperasi pada Ahad (16/2) pukul 09.00 WIB.

"Berdasarkan jadwal yang terakhir kami terima, Bandara Husein Bandung buka pukul 09.00 WIB," kata General Manager PT Angkasa Pura II Cabang Bandara Husein Sastranegara Kota Bandung Yayan Hendrayani.

Sejak Jumat pukul 14.00 WIB bandara itu ditutup akibat turunnya debu vulkanik Gunung Kelud yang terbawa angin hingga ke Kota Bandung.

Menurut Yayan, dari sisi jarak pandang tidak ada masalah. Namun, penutupan penerbangan lebih disebankan karena alasan keamanan penerbangan. Dikhawatirkan partikel abu vulkanik bisa mengganggu mesin pesawat.

"Ya jarak pandang tidak masalah, namun lebih ke safety engine pesawat. Mudah-mudahan sudah clear," katanya.

Ia menyebutkan, berdasarkan hasil pengamatan partikel abu vulkanik masih ada di langit Bandung pada Sabtu (15/2). Sehingga dinyatakan belum aman untuk membuka Bandara Husein Sastranegara kemarin.

 

sumber : A
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement