REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Sebanyak 30 sekolah swasta Palestina di Yerusalem Timur terancam ditutup. Kecuali mereka mau membayar denda satu juta dolar AS kepada pemerintah Israel.
Dilansir dari World Bulletin, Selasa (18/2), Kementerian Pendidikan Israel tahun lalu telah menjatuhkan sanksi terhadap puluhan sekolah Palestina. Otoritas Zionis itu beralasan, penjatuhan hukuman karena sekolah tersebut tidak menggunakan kurikulum dan buku pelajaran yang diterbitkan oleh pemerintah Israel.
Israel juga mengancam akan menutup puluhan lembaga pendidikan milik Palestina itu jika mereka tidak mau membayar denda kepada pemerintah Yahudi.
Pimpinan SD Quds Arab Al Furqan, Sayil Mohammed Ali mengatakan, sekolah Palestina memang tidak menggunakan buku yang diterbitkan oleh Israel sebagai bahan ajar. Sebagai gantinya, mereka memakai buku yang diterbitkan oleh otoritas Palestina.
"Israel ingin merebut sekolah kami dan memberikan pendidikan yang sejalan dengan kepentingan politik mereka. Jika kami tidak membayar denda, sebanyak 30 sekolah akan ditutup tahun depan," kata Mohammed Ali.
Manajemen SD Al Furqan sendiri, tambah dia, kini terpaksa harus mencari uang satu juta dolar agar sekolah ini tidak ditutup Israel. "Kami masih menunggu uluran tangan dari berbagai kalangan untuk masa depan sekolah ini," ujarnya.