REPUBLIKA.CO.ID, BLITAR -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blitar, Jawa Timur (Jatim), mengatakan bahwa aliran lahar dingin Gunung Kelud, Jatim, yang terjadi di Kediri, Selasa (18/2) sore ternyata tidak mengarah ke Blitar.
Kepala Bagian (Kabag) Humas Pemkab Blitar, Jony Setyawan, mengakui telah mendengar bahwa lahar dingin telah terjadi di Kediri.
“Namun sejauh ini, berdasarkan laporan petugas kami yang ada di lapangan, ternyata tidak ada lahar dingin yang mengarah ke selatan yaitu Blitar. Aliran lahar dingin mengarah ke barat,” katanya, kepada Republika Online (ROL), Selasa (18/2) malam.
Namun demikian, pihaknya meminta supaya warga Blitar waspada terutama warga yang rumahnya di bantaran sungai.
Pihaknya mengakui masih ada warga Blitar yang memilih tetap tinggal di rumah masing-masing. Namun jika keadaan membahayakan, maka pihaknya segera mengevakuasi warga terutama warga yang tinggal di wilayah terdampak bahaya lahar dingin Gunung Kelud.
“Jika warga tidak mau, maka kami akan evakuasi paksa. Kami evakuasi mereka dengan bantuan Tentara Nasional Indonesia (TNI) hingga kepolisian negara Republik Indonesia (Polri),” ujarnya.