Rabu 19 Feb 2014 14:29 WIB

Satelit Deteksi 3.469 Titik Panas di Riau

Red: Nidia Zuraya
Titik Api
Foto: Antara
Titik Api

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Pekanbaru menyatakan Satelit Terra dan Aqua sepanjang Februari 2014 mendeteksi 3.469 titik panas di daratan Provinsi Riau. "Jumlah tersebut bukan akumulasi, namun kalkulasi harian sepanjang Februari 2014," kata analis BMKG Stasiun Pekanbaru, Slamet Riyadi kepada pers di Pekanbaru, Rabu (19/2).

Data lembaga pemantau cuaca ini menyebutkan Satelit Terra dan Aqua mendeteksi atau merekam titik panas dua kali dalam sehari. Untuk pagi, Terra dan Aqua mendeteksi atau merekamannya pada pukul 05.00 WIB sejak 1-18 Februari 2014 terdapat sebanyak 2.396 titik api.

Sementara pada sore sekitar pukul 16.00 WIB tercatat sejak 1 hingga 17 Februari 2014 satelit yang sama mendeteksi kemunculan sebanyak 1.073 titik. Untuk rekaman terbanyak titik panas di pagi hari, demikian Slamet, yakni pada 15 Februari dimana di Riau terdeteksi ada sebanyak 611 titik dari sekitar 704 titik panas yang ada di Sumatra.

Kemudian untuk rekaman sore, kata dia, yakni terbanyak ada pada 14 Februari dengan jumlah 335 titik dari 367 titik panas di daratan Sumatra. Data yang dirilis BMKG juga menyebutkan, bahwa sepanjang lebih dua pekan terakhir titik panas Sumatra dominan atau terbanyak berada di Riau.

Kondisi tersebut yang kemudian mengakibatkan pencemaran kabut asap hingga hari ini masih terus melanda berbagai wilayah kabupaten/kota di Riau. Satelit Terra dan Aqua sempat mendeteksi terjadinya penurunan titik panas secara drastis, yakni pada 9 Februari (pagi), dimana hanya ada lima hotspot.

Namun kemudian terus menanjak naik jumlahnya menjadi 36 titik hingga akhirnya mencapai 611 titik yakni pada 15 Februari. BMKG memprakirakan cuaca panas akan masih melanda sebagian besar Provinsi Riau sampai beberapa hari kedepan hingga berpeluang meningkatnya pertumbuhan titik panas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement