Senin 24 Feb 2014 14:41 WIB

Lima Candi di Yogya Masih Diselimuti Abu Kelud

Rep: Nur Aini/ Red: Muhammad Hafil
Petugas membersihkan abu vulkanik Gunung Kelud di pelataran Candi Prambanan, Sleman, Jateng, Senin (17/2).   (Antara/Regina Safri)
Petugas membersihkan abu vulkanik Gunung Kelud di pelataran Candi Prambanan, Sleman, Jateng, Senin (17/2). (Antara/Regina Safri)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Upaya pembersihan abu vulkanik Gunung Kelud di situs cagar budaya seperti candi di Yogyakarta masih terus dilakukan. Hingga 10 hari pasca hujan abu vulkanik, Balai Pelestarian Cagar Budaya Yogyakarta berhasil membersihkan 12 dari 17 candi. 

Abu vulkanik menutupi situs cagar budaya di Yogyakarta yakni diantaranya 17 candi, tiga penampungan, bangunan masa Islam seperti Masjid Kota Gede, Makam Imogiri, dan Taman Sari. Pembersihan candi dilakukan karena zat asam pada abu vulkanik dinilai dapat merusak batu candi.

"Prambanan dan Boko belum selesai dibersihkan. Candi Kalasan, Sari, dan Ijo juga belum 100 persen karena candinya cukup besar," ungkap Kepala Seksi Perlindungan Pengembangan dan Pemanfaatan Balai Pelestarian Budaya Yogyakarta, Wahyu Astuti dikonfirmasi, Senin (24/2). 

Pembersihan abu di Candi Prambanan belum mencapai 20 persen meski dibantu hujan. "Candi Prambanan tinggi dan ada lima candi yang besar," ungkap Wahyu. Pembersihan Candi Prambanan diperkirakan memakan waktu dua bulan. 

Upaya pembersihan Candi Prambanan terkendala ketinggian dan arsitektur yang rumit. Arsitektur Candi Prambanan lebih rumit dibandingkan Candi Borobudur sehingga sulit ditutup. "Sekarang baru membersihkan Candi Brahma dan candi yang lain belum, " ujar Wahyu. 

Candi Siwa di Prambanan belum dibersihkan lantaran ada pengerjaan konstruksi. Wahyu mengatakan pihaknya perlu konsolidasi dengan pihak terkait untuk pembersihan Candi Siwa. "Ada dua pekerjaan di Candi Siwa selain pembersihan ada perbaikan candi pasca gempa," ungkapnya.  

Dalam observasi pasca hujan abu vulkanik Kelud, kadar asam di Candi Prambanan kurang dari enam yang berarti asam. Abu vulkanik sempat menutup bagian candi hingga setebal 1 sentimeter. Pembersihan candi pun harus dilakukan dengan penyikatan hingga kadar keasaman normal. 

Analisis kandungan abu vulkanik yang dilakukan Balai Pelestarian Cagar Budaya menunjukkan silika mencapai 70,6 persen, aluminium 0,9 persen, besi 5,7 persen, kalsium 0,7 persen, dan sulfur 0,1 persen. Zat kimia tersebut dinilai bisa merusak batu candi. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement