Selasa 04 Mar 2014 16:38 WIB

Ahok Sebut Pajak dari Iklan Monorel Legal

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Citra Listya Rini
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)
Foto: Tahta Aidilla/Republika
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaya Purnama (Ahok) membantah jika Pemerintah Provinsi dikatakan telah menerima uang gelap dari iklan di tiang monorel yang mangkrak. Menurut Ahok, DKI Jakarta berhak menagih pajak dari iklan-iklan tersebut meskipun ijinnya tidak jelas.

"Mereka memang bayar pajak ke Dinas Pajak. Sudah kita cek. Kenapa kita tetap tagih meskipun dia tidak izin? Karena itu memang tugas kita. Daripada pajak tidak tertagih," kata Ahok di Jakarta, Selasa (3/4). 

Ahok mengakui bahwa status iklan di tiang monorel memang tidak jelas. Dari status hukumnya, tiang tersebut masih milik PT Adhi Karya. Namun, tanah di mana tiang tersebut berdiri adalah milik Pemprov. Sementara itu, yang mengelola iklan diketahui adalah PT Jakarta Monorail. 

Ahok menduga kisruh iklan di tiang monorel ini terjadi karena kontrak yang tidak jelas saat proyek monorel terdahulu. Karenanya, PT Jakarta Monorail berani mengelola iklan meski status hukum kepemilikan tiang masih berada di PT Adhi Karya. 

"Makanya kita mau perbaiki kontrak itu di proyek yang sekarang," kata Ahok. 

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengaku tidak tahu menahu tentang iklan di tiang mangkrak monorel. Meski demikian, Jokowi berjanji akan menelusuri permasalahan ini. "Nanti saya langsung tanyakan uang iklan itu lari ke mana," ujarnya.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement