Senin 10 Mar 2014 20:24 WIB

Arbi Sanit: Kubur MK atau Pemilu 'Chaos'

Rep: Andi Mohammad Ikhbal/ Red: Djibril Muhammad
Arbi Sanit
Foto: Wikipedia
Arbi Sanit

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Mahkamah Konstitusi (MK) dituding sebagai penyebab ketidakpastian hukum dalam berpolitik. Lembaga pengadilan tertinggi tersebut disarankan melakukan perombakan total

Pengamat politik Universitas Indonesia (UI), Arbi Sanit mengatakan, hakim MK sudah delegitimasi. Mahkamah tersebut sudah mengalami kemerosotan kepercayaan di mata publik.

“MK sekarang boleh dikubur karena tidak memberikan harapan. Lembaga itu biang kerok ketidakpastian hukum dalam berpolitik. Sebaiknya MK dirombak, dilakukan pemilihan hakim dan struktur baru,” kata Arbi di kantor PBNU, Senin (10/3).

Sayangnya, kata dia, para hakim masih bertahan di sana menggunakan bermacam-macam alasan hukum. Seperti pembatalan SK Patrialis Akbar oleh Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN), dalam proses banding.

Kondisi MK yang dinilai tidak dapat dipercaya sekarang ini, akan menimbulkan potensi chaos dalam pemilu. Terlebih putusan mereka atas penyelenggaran pemilu serentak 2019 mendatang.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini

Tahu gak? kalau ada program resmi yang bisa bantu modal usaha.

1 of 8
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَتَّخِذُوْا بِطَانَةً مِّنْ دُوْنِكُمْ لَا يَأْلُوْنَكُمْ خَبَالًاۗ وَدُّوْا مَا عَنِتُّمْۚ قَدْ بَدَتِ الْبَغْضَاۤءُ مِنْ اَفْوَاهِهِمْۖ وَمَا تُخْفِيْ صُدُوْرُهُمْ اَكْبَرُ ۗ قَدْ بَيَّنَّا لَكُمُ الْاٰيٰتِ اِنْ كُنْتُمْ تَعْقِلُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu menjadikan teman orang-orang yang di luar kalanganmu (seagama) sebagai teman kepercayaanmu, (karena) mereka tidak henti-hentinya menyusahkan kamu. Mereka mengharapkan kehancuranmu. Sungguh, telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang tersembunyi di hati mereka lebih jahat. Sungguh, telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu mengerti.

(QS. Ali 'Imran ayat 118)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement