Rabu 12 Mar 2014 12:35 WIB

Akbar Tanjung Siap Saingi Ical Jadi Capres

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Bilal Ramadhan
akbar tanjung
Foto: Republika-Wihdan
akbar tanjung

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar, Akbar Tanjung menyatakan siap meladeni pertarungan politik dalam bursa pemilihan umum (pemilu) 2014. Mantan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) ini mengatakan, siap untuk di calonkan sebagai presiden (capres), atau wakil presiden (cawapres) sekalipun.

''Kalau ada capres-capres, atau tokoh-tokoh yang mengajak saya (untuk diusung jadi capres atau cawapres), saya katakan kesiapan saya,'' ujar dia, saat menjamu wartawan dikediamannya, di Jakarta, Rabu (12/3).

Kata dia, tidak ada alasan apa pun menutup diri untuk ikut serta dalam konstelasi politik menuju pucuk karir domestik itu.Akbar menerangkan, Golkar memang sudah punya capres sendiri, yakni Ketua Umum Partai Golkar Abu Rizal Bakrie (Ical).

Keputusan partainya itu, dinilai dia, sudah tak bisa lagi diutak-atik. Menurut dia, dirinya tidak lagi mungkin dicalonkan jadi capres dari partai tempat dirinya menempa karir tersebut.Akan tetapi, dikatakan olehnya, kesiapan personal siapa saja, jika diusung menjadi kandidat, maka, ungkapan tidak siap, adalah keputusan yang keliru.

''Kalaulah saya dicalonkan (jadi capres dari Golkar), saya katakan tidak,'' ungkap dia.

Akbar pun meyakinkan, tetap mendukung ketua umumnya, untuk duduk di Istana Presiden.Pernyataan sikap Akbar dalam kontestasi politik tahun sekarang, tentu tidak lagi mengejutkan. Sebab, tokoh politik nasional ini, memang dinilai banyak pengamat sebagai politisi yang masih pantas memimpin.

Meski pun, sejak lengser dari Senayan satu dekade lalu, dan tidak lagi muncul diberbagai media dan pemberitaan, Akbar masih dijagokan.Baru-baru ini, Ahad (9/3), menurut lembaga penelitian politik nasional, Freedom Foundation mengatakan, Akbar adalah 'kuda hitam' dalam bursa capres atau pun cawapres.

Dalam rilis hasil survei tentang elektabilitas capres dan cawapres saat ini, Direktur Riset Mohammad Nabil mengatakan, keterpilihan Akbar, diatas capres dari Golkar, Ical. Yakni diatas delapan persen.Menanggapi hasil survei tersebut, Akbar mengatakan, hasil lembaga survei apa pun, pantas untuk dijadikan pertimbangan politik. Sebab itu, dia mengatakan, akan siap jika ada 'undangan'.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement