REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Serangkaian bom yang menargetkan kawasan penduduk meledak di Baghdad, Irak, Sabtu (15/3). Ledakan yang diletakkan dalam mobil itu membunuh setidaknya sembilan orang.
Lima ledakan terdengar kala bom meledak. Selain menewaskan, bom juga melukai belasan orang.
Ledakan ini merupakan yang terbaru yang menimpa Irak yang akan menggelar pemilu dua bulan mendatang.
Belum ada pihak yang sudah mengaku bertanggung jawab atas pertumpahan darah tersebut. Tetapi pihak Sunni, termasuk mereka yang dikaitkan dengan Islamic State of Iraq sering disalahkan sebagai penyebab bom yang mematikan.
Perdana Menteri Irak, Nuri al-Maliki, menuding Saudi Arabia dan Qatar mendukung grup pemberontak di Irak.
Ia mengatakan bahwa Riyadh dan Doha menyediakan dukungan politik, ekonomi, dan media bagi kelompok tersebut. Ia juga menuduh negara-negara Saudi sebagai pendukung aksi terorisme global.
Masih di Irak, Sabtu (15/3), serangan tembakan di Baquba membunuh seorang ibu dan anaknya. Sedangkan bom mobil di kota Tikrit melukai 15 orang.
Sebanyak 230 orang telah terbunuh bulan ini di Irak.