REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA-- Seorang anggota Pengawas Pemilu Lapangan (PPL) Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur (Jatim) bernama E Sugiono babak belur akibat dihajar oknum tim sukses partai politik (parpol) peserta pemilu 2014.
Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Jatim Sufyanto mengatakan, pihaknya mendapatkan laporan dari panwaslu Sumenep bahwa insiden itu terjadi pada hari kedua kampanye terbuka, Senin (17/3) kemarin. Korban merupakan anggota PPL di Desa Paliat, Kecamatan Sapeken, Kabupaten Sumenep.
“Dia dianiaya oknum tim sukses sebuah partai politik pada saat melakukan pengawasan pemilu di lapangan. Akibatnya, E Sugiono mengalami luka robek di bagian bibir, lebam pada kepala belakang dan depan,” katanya saat ditemui di kantornya di Surabaya, Jatim, Selasa (18/3).
Tak hanya itu, Sugiono juga menderita luka lecet di mata kaki dan betis. Akibat kejadian itu, korban harus mendapatkan perawatan Rumah Sakit. “Jika kondisinya tidak membaik, kami akan bawa korban ke Surabaya,” katanya.
Sayangnya, ia enggan menyebutkan identitas pelaku yang telah menghajar Sugiono. Namun, pihaknya menegaskan tidak membiarkan insiden ini. Ini karena dasar bahwa PPL dan panwaslu memiliki tanggung jawab penyelengaraan pemilu. Sehingga tidak ada yang boleh menyakiti PPL dan panwaslu.
“Jadi siapapun yang melakukan tindakan kekerasan harus ditindak sekeras-kerasnya,” ujarnya.
Pihaknya mengaku telah melaporkan kejadian tersebut ke Bawaslu Indonesia dan ini jadi perhatian Bawaslu pusat. Pihaknya juga sudah melaporkan kejadian tersebut ke aparat hukum Polres Sumenep. Tak hanya itu, Bawaslu Jatim juga sudah melakukan advokasi ke jajaran Polda Jatim untuk pengamanan. Ke depannya, pihaknya mengimbau agar Panwaslu dan PPL tidak terpengaruh dan tetap solid dalam menjalankan tugas.