Senin 24 Mar 2014 15:08 WIB

Masyarakat Bali Diminta Waspadai Tuberkulosis

Gejala penyakit paru hampir semuanya sama.
Foto: health.wusf.usf.edu
Gejala penyakit paru hampir semuanya sama.

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bali mengimbau seluruh masyarakat kota atau kabupaten di Bali untuk perduli bahaya penyakit Tuberkulosis (TB) karena dapat menyebabkan kematian.

"Kami meminta seluruh masyarakat untuk perduli terhadap bahaya TB dan meningkatkan kebersihan lingkungan di tempat tinggal masing-masing," kata Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan lingkungan (P2PL) Dinkes Bali dr Gede Wira Sunetra di Denpasar, Senin (24/3).

Ia mengatakan, penyakit TB tersebut dapat menular melalui udara atau "droplet" sehingga dapat menular dari satu orang ke yang lainnya jika terjadi kontak secara langsung.

Masyarakat dan semua pihak diimbau jika timbul gejala-gejala batuk sampai dua minggu tidak kunjung hilang untuk secepat mungkin berobat ke pelayanan kesehatan terdekat.

Selain itu, masyarakat diwajibkan untuk meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), serta memperhartikan pola makan secara teratur supaya tetap dapat mempertahankan kondisi tubuh yang sehat.

Gede Wira mengakui bahwa permasalahan TB tidak dapat dikendalikan oleh Pemerintah atau jajaran kesehatan saja. Namun, harus melibatkan dan bermitra dengan banyak sektor termasuk kekuatan yang ada di masyarakat.

"Upaya ini perlu dukungan banyak sektor dan masyarakat yang turun andil dalam pencegahan bahaya penyakit TB ini," ujarnya.

Ia menambahkan bahwa program pengendalian TB tersebut hendaknya dilaksanakan secara optimal. "Untuk menghadapi tantangan terhadap permasalah TB ini harus dilakukan secara terus-menerus," ujarnya.

Untuk mewujudkan Indonesia Bebas TB diharapkan adanya komitmen dari seluruh komponen masyarakat dan pemerintah menangani bahaya TB tersebut.

"Kewaspadaan terhadap penyakit tersebut sangat penting karena ditakutkan akan berdampak terhadap kesehatan masyarakat,"

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement