REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP), Tjahjo Kumolo menilai kampanye terbuka partai politik mulai memanas. Bahkan, ia melihat mulai ada serangan yang bernada negatif kepada sosok dalam tubuh PDIP, baik untuk Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri atau pun Joko Widodo (Jokowi).
Tjahjo menilai serangan negatif itu sebagai bagian dari jalan terjal yang harus dihadapi pemimpin. Khususnya untuk Jokowi yang sudah dideklarasikan menjadi calon presiden (capres) dari PDIP. Karena itu, ia mengatakan, PDIP harus tetap tenang dalam menyikapinya.
"Bahkan dengan senyuman, dan tidak pernah terpancing," ujar dia, dalam keterangan pers tertulisnya, Selasa (25/3).
Menurut Tjahjo, PDIP tidak akan terpengaruh dengan serangan negatif itu. Ia menyebut, masyarakat sendiri pada akhirnya yang akan memberikan penilaian. "Kami serahkan pilihan politik kepada masyarakat Indonesia yang menginginkan perubahan bersama PDI Perjuangan dan Pak Jokowi. Prinsip kami yang salah akan jatuh dengan sendirinya," ujar dia.
Sejak PDIP mengusung secara resmi Jokowi sebagai calon presiden, kritikan dan serangan itu memang kerap bermunculan. Namun, Tjahjo memberikan apresiasi pada masyarakat yang dapat dengan bijak menilai serangan negatif terhadap figur PDIP. "(Itu) sebagai bagian dari persaingan politik semata," kata dia.
Tjahjo mengerti suhu politik semakin memanas menjelang penyelenggaraan Pemilu Legislatif (Pileg), 9 April mendatang. Namun, ia meminta semua pihak tetap menjaga etika demokrasi. "Ibu Megawati Soekarnoputri mengajak seluruh elit bangsa untuk bersama-sama menjunjung tinggi etika demokrasi," ujar dia.