Jumat 28 Mar 2014 22:36 WIB

Anas: Dana Kampanye SBY 2009 Tidak Clean and Clear

Rep: Irfan Fitrat/ Red: Muhammad Hafil
  Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum menunjukkan laporan kampanye SBY saat tiba di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Jumat (28/3). (Republika/Aditya Pradana Putra)
Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum menunjukkan laporan kampanye SBY saat tiba di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Jumat (28/3). (Republika/Aditya Pradana Putra)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Anas Urbaningrum membawa data audit independen mengenai dana kampanye Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada Pemilihan Presiden 2009 saat pemeriksaan di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jumat (28/3). Setelah mempelajari data tersebut, Anas menilai memang ada yang janggal terkait data penyumbang.

"Setelah saya pelajari, ini tidak clean and clear," ujar Anas, selepas pemeriksaan, kepada awak media. Anas menilai ada nama penyumbang fiktif terkait dana kampanye itu, baik perseorangan atau pun korporasi.

Anas membenarkan memang pada saat pilpres 2009 tidak mengurusi dana kampanye. Ia mengaku tidak pernah mengurus dana pasangan SBY-Boediono. Namun ia baru mengetahuinya setelah menerima data tersebut sejak sepuluh bulan lalu. "Setelah saya pelajari dari data-data ini, saya validasi sendiri, ini menarik, banyak yang janggal," kata dia.

Namun, menurut Anas, penyidik menyarankan agar dia melaporkan data tersebut ke bagian Pengaduan Masyarakat (Dumas) KPK. Ia dan tim pengacaranya pun menuruti saran penyidik itu. Pengacara Anas Firman Wijaya menegaskannya. "Secepatnya, sebelum hari pemeriksaan (lagi) terhadap Mas Anas Urbaningrum," kata Firman.

Mengenai data tersebut, Anas tidak menyebut siapa akuntan independennya. Dalam sampul data tersebut memang tidak tertera nama atau kop akuntan publik. "Nanti kalau saya sudah serahkan ke KPK, sampean tanya ke KPK," ujar eks Ketua Umum Partai Demokrat itu.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement