Senin 31 Mar 2014 18:32 WIB

Asep Sunandar Miliki Riwayat Sakit Jantung

Rep: CJ02/ Red: Indira Rezkisari
 Para pelayat shalat jenazah di depan jenazah almarhum Asep Sunandar Sunarya di Aula Pesantren Budaya Giri Harja, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Senin (31/3)
Foto: Republika/ Edi Yusuf
Para pelayat shalat jenazah di depan jenazah almarhum Asep Sunandar Sunarya di Aula Pesantren Budaya Giri Harja, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Senin (31/3)

REPUBLIKA.CO.ID, BALEENDAH -- Maestro Wayang Golek, Jawa Barat, Asep Sunandar Sunarya (59) meninggal dunia, Senin, 31 Maret 2014, pukul 14.00. Penyakit komplikasi yang diderita menjadi penyebab Sang Maestro meninggal dunia. Sebelumnya, kabar yang ada menyebutkan almarhum jatuh di rumahnya di Jelekong, Baleendah, Kabupaten Bandung.

Pihak keluarga pun membawa almarhum ke Rumah Sakit Al Ihsan, Baleendah untuk memastikan keadaan almarhum. "Dari rumah, sepertinya juga sudah tidak ada (meninggal). Setelah itu, kami bawa ke RS Al Ihsan. Akan tetapi Abah sepertinya memang sudah tiada," ujar kerabat Almarhum, Dadan kepada wartawan, Senin (31/3).

Menurutnya, sebelum meninggal, almarhum sempat menerima tamu dari Sumedang. Saat itu, istri almarhum, Nena Hayati menjerit histeris melihat kondisi almarhum yang sudah sesak napas. "Saya cek kondisinya waktu itu memang sudah tidak bernapas," katanya.

Dirinya menuturkan bahwa almarhum tidak pernah memperlihatkan bahwa dirinya sedang sakit. Meski begitu, sejak beberapa tahun terakhir, almarhum memang sudah menderita penyakit jantung. "Rencana pada 13 April almarhum akan menjalani operasi jantung di Singapura," katanya.

Dadan mengatakan sudah beberapa kali operasi tersebut tertunda karena jadwal tampil almarhum sangat padat. Namun, beberapa bulan lalu, Abah sempat dirawat di Singapura. "Operasinya tertunda dan abah memutuskan pulang. Tanggal 13 sekarang jadwalnya baru kosong," katanya.

Menurutnya, pada awal bulan ini, almarhum memiliki jadwal tampil di Kuningan. Termasuk jadwal yang semakin padat pada bulan Mei. "Berbagai agenda manggung menyulitkan almarhum untuk melaksanakan pengobatan," katanya.

Dirinya menuturkan Abah sering merasakan sesak sehingga berobat ke Singapura. Namun, jadwal mendalang yang tidak bisa dibatalkan menyulitkan juga," ungkapnya.

Asep Sunandar Sunarya merupakan anak ke 7 dari 13 saudara Abah Sunarya. Maestro dan tokoh dalang kelahiran 3 September 1955 ini saat berusia 14 sudah mendalang. Sejak tahun 1982, Almarhum sudah terkenal.

Almarhum meninggalkan 16 orang putra dan putri serta memiliki 11 cucu. Almarhum merupakan profesor dari Uni Duchwell, Perancis dan sejak tahun 1970 sudah melanglang buana keliling dunia.

Saat ini almarhum tengah dikebumikan di rumahnya di Kampung Girihardja, RT 1/1, Kelurahan Jelekong, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung. Pemakaman akan dilaksanakan besok sekitar pukul 09.00 WIB di dekat rumah duka. Ratusan orang terus berdatangan ke rumah duka. Saat ini almarhum tengah dishalatkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement