REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyak cara menumbuhkan rasa nasionalisme warga negara Indonesia (WNI) di negeri orang. Musisi Dwiki Dharmawan menghibur para tenaga kerja Indonesia (TKI) dengan menyanyikan lagu kebangsaan dan lagu daerah.
Di atas panggung yang sangat sederhana karena tampil di daerah pedalaman, Dwiki mengaku sangat menikmati penampilannya. Warga Indonesia di Sabah sangat antusias menikmati musik yang Dwiki sajikan.
''Mbak Ita Purnamasari (istri Dwiki Dharmawan), ikut menyanyikan beberapa lagu mulai lagu Cintaku Padamu dan lagu Tua-Tua Keladi yang dipopulerkan Anggun C Sasmi,'' ungkap Dkwi kepada Republika, awal pekan ini.
Selain kedua lagu tersebut, sambung caleg DPR RI dari Partai Amanat Nasional (PAN) ini, Ita Purnamasari juga menyanyikan lagu Rek Ayo Rek dan Cucak Rowo.
''Karena banyak yang hadir warga NTT di Sabah, saya menyanyikan lagu Flores berjudul Benggong, IE dan Anaritin Teo. Sedang Mbak Ita menyanyikan lagu Cucak Rowo dan Rek Ayok Rek, karena banyak juga TKI asal Jawa Timur,'' ungkap Dwiki.
Hadir dalam konser sederhana yang diiringi musik minimalis sejumlah tokoh seperti Dr Nadjamuddin Ramly dari Pimpinan Pusat Muhammmadiyah, Firdaus Attawuwur, Ketua Yayasan Peduli Pendidikan Anak Indonesia serta kepala kampung dan tokoh sesepuh TKI.
Dwiki dan Ita mengaku kagum dengan semangat nasionalisme yang tertancap di dada para Tenaga Kerja asal Indonesia di Sabah.
''Pesan saya kepada pemerintah agar lebih bisa peduli dan perhatian kepada warga Indonesia di negeri jiran,''jelasnya.
Terutama, jelas Dwiki, berkaitan dengan pemilihan umum. ''Hak mereka untuk mengikuti pemilihan umum (pemilu) lebih awal yakni 6 April 2014. Karena itu, saya mengingatkan mereka untuk menggunakan hak pilihnya.''
Dwiki mengatakan, meski apa yang dilakukannya terhadap para tenaga kerja Indonesia di negeri orang sangat sederhana, namun ia merasakan semangat yang tinggi.
''Meski acaranya sederhana, dengan tata panggung dan alat musik seadanya, tapi suasananya sangat meriah dan menyentuh hati,'' ungkap Dwiki haru.
Dwiki tak pernah berpikir, masyarakat Indonesia di Sabah begitu banyak. ''Jujur, sebelumnya saya tidak pernah menyangka lebih 300.000 warga Indonesia bekerja di Sabah, Malaysia terutama di Perkebunan Sawit,'' ungkapnya polos.
Ternyata dari jumlah tersebut, kata Dwiki, para TKI tersebut mempunyai keluarga tanggungan sekitar lebih dari 250.000 orang. Diantaranya sejumlah sekitar lebih dari 50.000 orang anak usia sekolah.