Jumat 04 Apr 2014 09:01 WIB

Hitungan Zikir (2-habis)

Dzikir kepada Allah (ilustrasi).
Foto: blog.science.gc.ca.
Dzikir kepada Allah (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, Sebagian kaum mMuslimin meniru cara menghitung yang dilakukan oleh umat Hindu, umat Buddha, dan umat Nasrani, yaitu dengan menggunakan rosario yang oleh sebagian kaum Muslimin disebut ‘tasbih’. 

 

Cara ini tidak dilarang oleh agama Islam. Namun sebagian kaum Muslimin ingin menunjukkan kepribadian (identitas diri) mereka dengan menggunakan jari-jari tangan untuk menghitungnya. 

 

Mereka beralasan dengan perintah Rasulullah SAW  agar kaum Muslimin menampakkan identitas diri mereka sebagai seorang Muslim, tidak ikut-ikutan dan tidak meniru-niru yang dilakukan umat lain.

 

Sebagaimana dipahami dari sabda beliau, “Sesungguhnya orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak menyemir rambut mereka, maka bedakanlah dirimu dengan mereka (dengan menyemir rambutmu).” (HR Bukhari dan Muslim).

 

Dalam menggunakan jari-jari tangan untuk menghitung bacaan tasbih, tahmid, takbir dan bacaan zikir yang lain sesuai dengan yang diajarkan Rasulullah SAW, sebagian kaum Muslimin lebih menggunakan jari-jari tangan kanan dibanding dengan menggunakan jari-jari tangan kiri. 

 

Mereka beralasan dengan anjuran Rasulullah. Diriwayatkan dari Aisyah RA, ia berkata, “Adalah Nabi SAW suka mendahulukan yang kanan ketika mengenakan sandal, ketika menyisir rambut, ketika bersuci, dan pada semua keadaan.” (HR Bukhari).

 

Majelis Tarjih dan Pengembangan Pemikiran Islam Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyetujui pendapat terakhir ini, yaitu menganjurkan agar menggunakan yang kanan untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang diridhai Allah SWT. Termasuk menghitung bacaan zikir seperti yang diterangkan di atas.

 

Perlu kami tambahkan bahwa dalam surah Yasin ayat 65 disebutkan, “Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan.” (QS Yasin: 65]. Wallahua'lam.

 

 

sumber : Fatwa Majelis Tarjih dan Tajdid Muhammadiyah
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement