Sabtu 05 Apr 2014 18:47 WIB

Polisi Jaga Ketat Kampanye Hari Terakhir di Aceh

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Bilal Ramadhan
  Dua personel polisi dari unit Gegana bersenjata lengkap menjaga kawasan kampanye Partai Aceh (PA) di lapangan Rancong, Muara Satu, Lhokseumawe, Aceh, Rabu (2/4).  (Antara/Rahmad)
Dua personel polisi dari unit Gegana bersenjata lengkap menjaga kawasan kampanye Partai Aceh (PA) di lapangan Rancong, Muara Satu, Lhokseumawe, Aceh, Rabu (2/4). (Antara/Rahmad)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH-- Pelaksanaan kampanye hari terakhir Pemilu Legislatif (Pileg) di Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) berlangsung aman dan tertib. Dua partai lokal yakni Partai Aceh (PA) menggelar kampanye akbar di Stadion H. Dimoerthala, Banda Aceh, sedangkan Partai Nasional Aceh (PNA) berkampanye di Lhok Nga, Aceh Besar, NAD, Sabtu (5/4). Kampanye hari terakhir dari kedua partai lokal, PA dan PNA tersebut dihadiri ribuan kader dan simpatisan.

Pada kampanye PA, tampak berkibar ratusan bendera PA dan bendera bulan bintang yang notabene bendera Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Ribuan kader dan simpatisan PA memadati lokasi kampanye yang menyajikan berbagai macam acara diantaranya pertunjukkan Barongsai, seni Rapai, pengajian dan orasi dari juru kampanye (jurkam) dari tingkat nasional maupun daerah.

Kampanye PA ini mendapat pengawalan ketat dari aparat kepolisian. Ratusan Satgas PA juga dikerahkan untuk mengamankan lokasi kampanye. Sekitar 100 aparat kepolisian mengamankan jalannya kampanye. Teriakan "hidup Partai Aceh" tak henti-hentinya bergema.

''Kami mengerahkan kurang lebih 100 aparat kepolisian untuk mengamankan kampanye PA. Alhamdulillah kampanye berjalan aman dan tertib,'' ujar Komandan Kamtibmas Polresta Banda Aceh, AKP Prasetyo. Turut memantau langsung pelaksanaan pengamanan kampanye PA ini, Wakapolda Aceh, Brigjen Pol Endang Sunjaya.

Juru bicara (jubir) Partai Aceh (PA), Fachrul Razi mengatakan masyarakat Aceh harus mengedepankan prinsip-prinsip demokrasi dan non kekerasan di NAD. ''Kepada masyarakat Aceh untuk dapat bersatu memilih calon legislatif (caleg) PA yang telah diusung dan kepada para caleg PA bila nantinya terpilih, diharapkan untuk dapat memperjuangkan hak rakyat Aceh yang belum terakomodir sesuai dengan perjanjian Mou Helsinky,'' ujar Fachrul.

Diharapkan Fachrul, kepada seluruh kader PA agar tidak terprovokasi dengan teror dan konflik kekerasan bersenjata. ''Kami mengajak seluruh kader PA untuk berdoa demi kedamaian Aceh dan lancarnya Pileg 2014,'' harapnya.

Sedangkan jubir Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) PNA, Munawar Liza mengatakan PNA berwawasan nasional yang lebih mementingkan Aceh daripada kepentingan partai, golongan dan kelompok. ''Kalau PNA menang, semua rakyat Aceh akan kami rangkul untuk bersama-sama membangun dan memajukan Aceh, walaupun tidak memilih PNA,'' pungkasnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement