Selasa 08 Apr 2014 06:41 WIB

BNN: Tahun Depan, Jumlah Penyalahgunaan Narkoba Meningkat

Rep: Amri Amrullah/ Red: Fernan Rahadi
Petugas menunjukkan barang bukti sitaan pada rilis peredaran gelap narkoba di halaman gedung BNN, Jakarta Timur, Selasa (18/2)
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Petugas menunjukkan barang bukti sitaan pada rilis peredaran gelap narkoba di halaman gedung BNN, Jakarta Timur, Selasa (18/2)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Badan Narkotika Nasional (BNN) memperkirakan akan ada kenaikan prevalensi orang Indonesia yang terlibat penyalahgunaan narkoba pada 2015. Kenaikan prevalensi tersebut mencapai 2,8 persen atau setara dengan 5,1 juta orang.

Kepala Seksi Media Tradisional, Direktorat Diseminasi Informasi Deputi Bidang Pencegahan BNN Ahmad Soleh mengungkapkan peningkatan penduduk Indonesia yang terlibat narkoba ini harus segera dicegah. Salah satu caranya menurut dia, adalah merangkul media massa untuk memberikan pemberitaan kepada masyarakat.

"Merangkul Media untuk terus mengedukasi bahayanya penyalahgunaan narkoba dan bagaimana pencegahannya," ujar Soleh, Senin (7/3).

Soleh menambahkan implementasi Instruksi Presiden No. 12 / 2011 tentang penanganan narkoba. Diperlukan partisipasi seluruh komponen bangsa secara komprehensif. Artinya, kata dia, termasuk peran serta media untuk melakukan pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan narkotika.

"Justru peranan media inilah yang menjadi ujung tombak juga bagi pemberitaan masyarakat," katanya.

Karena itu, ia berharap media mampu bersama BNN mencegah kemungkinan kenaikan keterlibatan masyarakat terhadap narkoba tersebut. Yakni dengan cara menginformasikan kepada masyarakat semakin bahayanya penyalahgunaan narkotika saat ini.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement