Selasa 08 Apr 2014 13:47 WIB

PBB Kecam Pembunuhan 2 Konsultan di Somalia

Peta Somalia
Foto: Google Maps
Peta Somalia

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK-- Dewan Keamanan PBB, Senin (7/4), mengutuk pembunuhan dua konsultan PBB di Somalia pada pagi hari yang sama, dan menyeru Pemerintah Somalia agar menyeret para pelakunya ke pengadilan.

"Anggota Dewan Keamanan marah atas pembunuhan hari ini dua personel PBB di Galkayo, Somalia," demikian antara lain isi pernyataan yang dikeluarkan di Markas PBB oleh Dewan dengan 15 anggota tersebut. "Anggota Dewan Keamanan mengutuk pembunuhan itu dengan sekeras-kerasnya."

Kedua staf PBB tersebut, satu warganegara Inggris dan satu Prancis yang bekerja untuk lembaga anti-narkotika PBB di Somalia, dilaporkan telah terbang ke Galkayo untuk bertemu dengan para pejabat Somalia mengenai masalah peraturan layanan pengiriman uang yang menggantikan sistem perbankan resmi di Somalia.

Beberapa sumber di bandar udara mengatakan keduanya telah ditembak dan tewas di dekat kantor imigrasi dan pembunuhan itu tampaknya merupakan pembunuhan terencana yang dilakukan oleh beberapa penyerang, kata beberapa laporan.

Anggota Dewan Keamanan menyampaikan belasungkawa mereka kepada keluarga korban, dan juga PBB serta Pemerintah Prancis dan Inggris. "Anggota Dewan Keamanan menggaris-bawahi dukungan mereka bagi perdamaian dan proses perujukan di Somalia," kata pernyataan itu, sebagaimana dikutip Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Selasa.

"Mereka kembali menyampaikan tekad mereka untuk mendukung rakyat Somalia takkan berkurang akibat aksi ini atau tindakan lain seperti itu."

Pada Senin pagi, Sekretaris Jenderal PBB juga sudah dengan keras mengutuk "pembunuhan berdarah dingin" terhadap dua rekan yang bekerja untuk Kantor PBB bagi Narkotika dan Kejahatan (UNODC) di Bandar Udara Galkayo di Puntland, Somalia, dan menyerukan dilakukannya penyelidikan guna menyeret para pelakunya ke pengadilan.

Di dalam satu pernyataan yang dikeluarkan di Markas PBB oleh jurubicaranya, Sekretaris Jenderal PBB tersebut menyampaikan belasungkawanya yang paling dalam kepada keluarga, teman dan rekan korban. Ia juga mendesak lembaga terkait agar sepenuhnya menyelidiki aksi keji itu dan menyeret para pelakunya ke pengadilan tanpa ditunda-tunda lagi.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement