REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN--Satu lagi kawasan ingar bingar prostitusi di Kabupaten Semarang bakal tergusur.
Keberadaan bangunan liar yang selama ini menjadi tempat prostitusi di lingkungan Tegalpanas Kecamatan Bergas ini terus diprotes warga.
Bahkan warga lingkungan Desa Jatijajar, tempat prostitusi ini berada, telah nembongkar bangunan liar, berupa kios dan bangunan semi permanen lainnya.
Tindakan ini dilakukan setelah warga kian terganggu dan resah oleh aktivitas prostitusi di lingkungan pemukimannya tersebut.
“Bangunan liar tersebut juga ada yang didirikan di lahan warga dan lahan milik Pemkab Semarang," ujar Muhzaini (40), ketua RT setempat, Kamis (10/4).
Tak pelak, warga pun mula membongkar sejumlah bangunan kios tak berizin serta bedeng- bedeng yang dimanfaatkan untuk tempat prostitusi ini.
Keberadaan bangunan liar dan bedeng- bedeng ini juga mengganggu keindahan lingkungan yang berada di pinggir jalur utama Ungaran- Bawen ini.
Bahkan bedeng itu ada yang menempati lahan Dinas Pekerjaan Umum. Selain dimanfaatkan untuk tempat berjualan juga jamak digunakan untuk prostitusi.
“Sebenarnya warga sudah memperingatkan karena ada protes dari pengelola SPBU. Namun kios- remang- remang dan bedeng ini tetap membandel,” tambah Muhzaini.
Ia juga menambahkan, pemilik kios dan bedeng-bedeng itu sebenarnya sudah mendapatkan kompensasi agar mereka mau pindah.
Ini diakui oleh Kepala Desa Jatijajar, Sugiharto. Menurutnya, persoalan ini masih terus dikomunikasikannya dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang.
“Kita akan komunikasikan masalah tersebut ke Pemkab Semarang, untuk menunggu tindaklanjut penanganan,” katanya.