REPUBLIKA.CO.ID, PBB-- Dewan Keamanan PBB menyetujui pembentukan pasukan perdamaian di Republik Afrika Tengah (CAR). Pasukan tersebut bertugas menghentikan kekerasan antara Kristen dan Muslim.
Pasukan yang diberi nama MINUSCA itu beranggotakan 10 ribu tentara, 1.800 polisi dan 20 petugas. Mereka dijadwalkan berada di CAR pada 15 September. Resolusi PBB juga memberi kuasa kepada tentara Perancis menggunakan semua sarana yang ada untuk membantu pasukan PBB.
Christian Mukosa dari Amnesty Internastional mengatakan PBB harus memastikan tentara Afrika Tengah dan pasukan Perancis memiliki peralatan lengkap dan logistik yang cukup untuk melindungi warga sipil.
"Tentara Uni Afrika yang didukung tentara Perancis melakukan kerja yang luar biasa untuk melindungi warga sipil, tapi itu saja belum cukup. Resolusi ini merupakan titik balik," kata duta besar Perancis untuk CAR Gerard Araud, seperti dilansir Al Jazeera, Jumat (10/4).
Dalam resolusi tersebut, pasukan perdamaian PBB akan membantu menyelidiki dugaan pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan kelompok bertikai. Mereka juga berhak menahan orang yang diduga bersalah. Rabu lalu, 55 tentara dari Pasukan Uni Eropa (EUFOR) tiba di ibukota Bangui untuk menjaga keamanan dan melatih tentara lokal.