Sabtu 12 Apr 2014 00:45 WIB

Kades Arogan Babak Belur Dihajar Massa

 Garis Polisi (ilustrasi)
Foto: Antara/Arif Pribadi
Garis Polisi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Seorang kepala desa babak belur dihajar massa yang marah akibat ulah aparatur desa tersebut bertindak arogan degan memukuli seorang warga yang jadi korban kecelakaan lalu lintas di Kota Pekanbaru, Riau.

"Awalnya dia mengaku anggota polisi. Tapi, setelah diinterogasi, ternyata yang bersangkutan hanya kepala desa," kata Kapolsek Tampan, Kompol Suparman, kepada wartawan di Pekanbaru, Jumat.

Ia menjelaskan kepala desa (Kades) yang kini kondisinya babak belur itu bernama M. Akmal. Kasus tersebut bermula saat mobil jenis Toyota Avanza yang dikendarai Akmal bertabrakan dengan sepeda motor di Jalan HM Subrantas, Pekanbaru, Kamis malam (10/4) sekitar pukul 23.30 WIB.

Alih-alih menolong pengendara motor yang ditabraknya, Akmal yang berbadan tinggi besar itu justru memukulinya di depan umum.

Kades tersebut juga tak mengiraukan niat warga sekitar yang berusaha melerai. Bahkan, Sutarman mengatakan Kades itu malah balik mengancam warga dengan mengaku-aku sebagai anggota polisi.

"Bahkan, dia mengaku kepada masyarakat bahwa dia anggota polisi dan mengancam akan menembak warga jika mendekat," kata Sutarman.

Namun, warga ternyata tidak percaya begitu saja dan menghentikan tindakan arogansi si kades. Aksi massa yang main hakim sendiri tak bisa dielakan lagi hingga membuat Akmal dihajar sampai babak belur.

Warga juga menyelamatkan pengendara motor dan dibawa ke rumah sakit terdekat. Polisi akhirnya mengamankan Akmal dan membawanya untuk diinterogasi. Kepada polisi, pria berbadan besar itu mengaku sebagai Kades.

"Pria itu akhirnya mengaku adalah salah satu di Kades Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar," kata Suparman. Kades arogan tersebut kini masih menjalani pemeriksaan dalam kasus dugaan penabrakan serta penganiayaan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement