Rabu 16 Apr 2014 20:17 WIB

Siswa Tetap Konvoi Usai UN Meskipun Dilarang

 Beberapa siswa melakukan aksi corat-coret saat pengumuman kelulusan Ujian Nasional (UN) tingkat SMA/MA di SMA Negeri 1 Jakarta, Sabtu (26/5). (Prayogi/Republika)
Beberapa siswa melakukan aksi corat-coret saat pengumuman kelulusan Ujian Nasional (UN) tingkat SMA/MA di SMA Negeri 1 Jakarta, Sabtu (26/5). (Prayogi/Republika)

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Ratusan siswa sekolah menengah atas dan kejuruan (SMA/SMK) melakukan konvoi di sejumlah jalan protokol di Makassar Sulawesi Selatan usai melaksanakan Ujian Nasional, meskipun sudah ada larangan sebelumnya.

Berdasarkan pantauan, konvoi berlangsung di Jalan Veteran Utara, Veteran Selatan, Jalan Bandang, Jalan Landak, AP Pettarani, Urip Sumoharjo, Perintis Kemerdekaan, Jalan Sudirman, Dr Ratulangi serta beberapa jalan utama lainnya di Makassar, Rabu (16/4).

Siswa yang umumnya menggunakan roda dua melakukan konvoi tanpa mengindahkan rambu-rambu lalu lintas serta tidak memakai helm pelindung dan berboncengan tiga. Konvoi ini cukup mengganggu pengguna jalan lainnya karena para siswa ini tidak sedikit yang membawa kayu dan menerobos tanda larang jalan sehingga dianggap membahayakan.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar Mahmud BM jauh hari sebelum pelaksanaan bahkan setelah pelaksanaan UN sudah mengimbau kepada seluruh siswa yang mengikuti UN untuk tidak melakukan aksi coret-coret baju serta melakukan konvoi. Mahmud juga sudah meminta seluruh kepala sekolah, guru dan orang tua siswa untuk mendampingi para murid sekolah agar melakukan hal-hal yang bermanfaat seperti mengumpulkan pakaian seragam untuk disumbangkan kepada warga yang lebih membutuhkan.

"Kami sudah menyampaikan kepada para siswa, kepala sekolah, guru-guru dan orang tua siswa agar mendampingi anak-anaknya agar tidak melakukan hal-hal yang tidak bermanfaat," ujarnya.

Bukan cuma itu, para siswa dan siswi itu juga sudah diancam dengan tidak akan mengeluarkan ijazah para pelanggar aturan yakni yang melakukan konvoi pada saat penerimaan ijazah nanti. Meskipun demikian, dia mengakui hal tersebut tidak bisa dihindari karena banyak juga siswa-siswa yang tidak mau mendengarkan imbauan para guru, kepsek dan orang tua. Tetapi banyak juga siswa-siswa yang ingin meluapkan kegembiraan dengan berkonvoi.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement