REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG-- Nama-nama korban yang meninggal dunia dalam musibah tenggelamnya kapal yang membawa rombongan peziarah, yang mengikuti prosesI laut di Selat Gonzalu, Larantuka, Kabupaten Flores Timur, NTT Jumat siang adalah:

1. Suster Epifany cij

2. Andreas Gewao Kleden

3. Ny Marlin Wangge

4. Antonius Duan

5. Maria Nogo Weran

6. Dede Badin

7. Lodoviku S. Tukan

Bupati Flores Timur, Yoseph Lagadoni Herin yang dihubungi pada Jumad malam mengatakan, para korban semuanya adalah berasal dari Larantuka, Flores Timur dan tidak ada peziarah dari luar daerah yang menjadi korban dalam musibah itu.

"Jarak dengan kapal motor kami agak jauh. Saya bersama rombongan Duta Besar Portugal berada dalam satu kapal motor," katanya.

Dia menambahkan, belum ada penambahan jumlah korban yang ditemukan. Saat ini masih ada 29 orang yang masih dalam perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah Flores Timur. Sementara jumlah peziarah dalam kapal motor itu sebanyak 53 orang, belum termasuk anak buah kapal.

Rinciannya tujuh meninggal, 29 dirawat dan 17 lainnya sudah dipulangkan ke rumah masing-masing karena sudah pulih, katanya. Mengenai jumlah penumpang, dia mengatakan, belum bisa diketahui karena tidak ada pendataan sebelum kapal tersebut masuk dalam rombongan untuk mengikuti prosesi laut.

Namun, dia mengatakan, saat ini para petugas yang dipimpin langsung Wakil Bupati Flores Timur, Valens Tukan sedang turun ke wilayah asal warga yang mengikuti prosesi laut untuk melakukan pendataan. Dari pendataan nantinya, bisa diketahui apakah masih ada korban yang belum terselamatkan dari musibah tersebut.

"Para peziarah yang tergabung dalam kapal motor itu berasal dari dua kelurahan di Lewolere. Sekarang sedang dilakukan pendataan. Dari pendataan, bisa diketahui apakah masih ada warga yang hilang," kata Lagadoni Herin.

Dia mengatakan, upaya pencarian terhadap korban masih terus dilakukan oleh kepolisian yang dipimpin langsung Kapolres Flores Timur. "Sedang ada pendataan, tetapi pencarian tetap berlangsung. Mudah-mudahan semua korban sudah bisa ditemukan," katanya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika