REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sambil terus mendesak presiden untuk turun tangan mengeluarkan Peraturan Presiden (perpres) tentang kebebasan berjilbab, Lembaga Dakwah Kampus Nuansa Islam Mahasiswa Universitas Indonesia (LDK Salam UI) akan menyurati para calon presiden dan calon wakil presiden guna mendorong kebebasan berjilbab.
Meski belum ada calon tetap dan sambil menunggu pengumuman hasil pileg diumumkan, Salam UI sedang menyusun surat berisi rekomendasi berbagai unsur masyarakat mengenai kebebasan berjilbab. Satu dua pekan mendatang surat itu akan dikirimkan ke kediaman Capres dan Cawapres.
"Kami sudah memiliki beberapa nama capres yang akan dikirimi surat itu," ungkap Ketua Salam UI Fariz Abdillah yang ditemui saat aksi damai Salam UI untuk kebebasan berjilbab di Bundaran Hotel Indonesia, Ahad (20/4).
Ketua Bidang Keumatan Salam UI Heru Purwanto mengatakan, pendekatan ke capres dan cawapres juga akan dilakukan untuk menggali adakah visi misi mereka yang mendukung kebebasan berjilbab di Polri dan TNI.
"Untuk jangka panjang, kita cari pemimpin yang berani menjamin kebebasan berjilbab ini," kata Heru.
Mei atau Juni mendatang Salam UI juga akan mengundang parpol beserta capres dan cawapres dalam diskusi kepemimpinan.