Selasa 22 Apr 2014 16:33 WIB

Tenggelamnya Sewol, Total Korban Tewas Capai 104

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Julkifli Marbun
Tenggelam (ilustrasi)
Tenggelam (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Jumlah korban tewas akibat tenggelamnya kapal feri Korea Selatan kini telah mencapai 104 orang. Pasalnya, para penyelam kembali berhasil menemukan korban yang berada di dalam kapal.

Sementara itu, 198 orang lainnya masih hilang dan diperkirakan masih terjebak di dalam kapal. Sedangkan, 174 lainnya telah diselamatkan dari kapal tersebut. Sebelum tenggelam, kapal feri sempat miring tajam terlebih dahulu dan dalam waktu dua jam kapal itu tenggelam.

Sayangnya, hingga kini masih belum diketahui penyebab kapal itu tenggelam. Sedangkan, tujuh anggota kru kapal serta kapten kapal telah ditahan dengan tuduhan melalaikan tugas serta melanggar peraturan maritim.

Saat itu, para penumpang diminta oleh para kru untuk tetap berada di dalam ruangan dan kabin. Jika evakuasi dilakukan, mereka khawatir para penumpang justru akan hanyut karena arus air di perairan itu sangat kencang dan cuaca yang dingin.

Sementara itu, Presiden Korea Selatan Park Geun-hye mengecam langkah yang diambil oleh kru kapal dan menyebut tindakan itu sebagai aksi pembunuhan. Kapal feri tersebut membawa 476 penumpang, 339 di antaranya murid-murid dan guru yang tengah melakukan perjalanan wisata dari kepulauan Jeju.

Para penyelam militer tengah melakukan pencarian korban di dalam kapal yang telah tenggelam. Korban yang telah ditemukan dibawa ke pelabuhan Jindo. Para penyelam juga telah masuk ke dalam kapal dan akan mencapai kabin. Meskipun begitu, mereka tengah berusaha untuk masuk ke dalam restoran kapal di mana diyakini banyak penumpang yang terjebak.

Selain itu, mereka juga telah mempersiapkan robot selam di pelabuhan pada pagi ini. Robot itu siap untuk digunakan dalam operasi pencarian ini.

Pejabat penyelamatan mengatakan mereka akan tetap melakukan pencarian bersama dengan para penyelam hingga dua hari ke depan. Penyelidikan pun saat ini juga tengah dilakukan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement