REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pasar Tunjungan, Kota Surabaya, Jawa Timur (Jatim), mulai dibangun di akhir tahun 2014 ini. Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan, pengerjaan revitalisasi Pasar Tunjungan kini memasuki tahap detail engineering design (DED). Jika tahap DED sudah rampung, pihaknya segera mengerjakan proyek Pasar Tunjungan itu.
Rencananya, stan di Pasar Tunjungan diisi oleh makanan khas Surabaya, kerajinan tangan, hingga perkantoran. Rinciannya, pasar itu dibangun terdiri dari enam sampai delapan lantai.
“Untuk lantai pertama akan digunakan sebagai pusat oleh-oleh dan makanan khas Surabaya,” ujarnya saat di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Surabaya, Selasa (22/4).
Sedangkan di lantai kedua akan digunakan untuk penjualan kerajinan. Sementara lantai ketiga hingga lantai puncak rencananya akan difungsikan sebagai gedung perkantoran. Dia menjelaskan, gedung perkantoran memang sengaja dijadikan satu dengan Pasar Tunjungan karena lokasi tempat tersebut berada di tempat yang strategis di jantung Kota Surabaya.
Selain itu, di sepanjang jalan ini juga merupakan kawasan perdagangan sehingga kebutuhan terhadap ruang kantor juga akan tinggi. “Apalagi harga lahan di daerah Pasar Tunjungan kan mahal. Kalau kita tidak optimal membangunnya kan sayang,” ujarnya.
Adapun nilai investasi untuk pembangunan pasar tersebut diperkirakan memakan biaya Rp 10 miliar. Dana yang telah disiapkan berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Surabaya.
Risma menyebutkan, pihaknya tidak akan menggunakan dana Perusahaan Daerah (PD) Pasar Surya dengan harapan perusahaan itu bisa lebih fokus lagi dalam memperbaiki pasar yang kondisinya jelek dan masih butuh perbaikan.
“Mudah-mudahan, pembangunan akan dimulai pada akhir tahun ini,” katanya.