REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Mandiri, Tbk menekankan akan tetap menjadikan kredit pemilikan rumah (KPR) sebagai fokus PT Bank Tabungan Negara, Tbk (BTN). Penyaluran KPR utamanya pada rumah kelas menengah ke bawah.
"Justru kita mau masuk ke BTN karena BTN itu. Kalau mau KPR menengah ke atas, Bank Mandiri tidak usah transaksi ini," ujar Direktur Utama Bank Mandiri Budi Gunadi Sadikin.
BTN memang menjadi bank penyalur KPR terbesar di Indonesia. BTN juga menjadi penyedia KPR Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) terbesar.
Namun, Budi mengatakan, Bank Mandiri tetap akan menyediakan KPR FLPP setelah akuisisi BTN. Meski pun ia tidak menutup kemungkinan KPR FLPP Bank Mandiri akan diserahkan ke BTN. "Bisa kalau kita lihat BTN lebih bagus," ujarnya.
Walau fokus pada KPR, Budi tidak dapat menjanjikan dapat memenuhi kebutuhan rumah rumah masyarakat. Ia mengatakan, backlog kredit rumah masih sangat besar. "Bank sebesar Mandiri saja nggak sanggup, baik likuiditas atau modal tidak cukup," ujarnya.
Karenanya, kata dia, pembiayaan rumah memerlukan mekanisme baru. Misalnya, di luar negeri terdapat mekanisme pembiayaan rumah yang membuat bank mendapat insentif jika menyalurkan kredit perumahan. "Hambatannya kalau dari sisi modal tidak cukup," ujarnya.