REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kuasa hukum Jakarta International School (JIS), Heri Ponto mengatakan, akan bekerja sama dengan Biro Investigasi Federal (FBI) untuk menyelidiki William James Vahey yang pernah mengajar di sekolah tersebut.
"Sekolah sangat terkejut dengan pemberitaan ini. Dan ada permintaan khusus dari FBI untuk membantu menggali informasi tentang Vahey," kata Heri saat dihubungi ROL, Kamis (24/4).
Ia menambahkan, kerja sama yang dilakukan antara pihak sekolah dan FBI seperti memberikan semua informasi yang dibutuhkan. "FBI itu sedang melakukan investigasi. Jadi kami akan memberikan semua informasi yang kami punya. Tidak ada upaya dari sekolah untuk menutup-nutupi," lanjutnya.
Sampai saat ini diketahui, jumlah korban Vahey sekitar 90 orang. Tapi Heri mengatakan, sekolah belum mengetahui apakah ada di antaranya yang berada di Indonesia.
Saat ini sekolah sedang meneliti kembali berkas mengenai Vahey. Khususnya tentang rekam jejak dan bagaimana ia bisa bergabung dengan JIS. "Pada prinsipnya sekolah selalu terbuka, tapi saat ini memang belum ada informasi yang bisa diberikan kepada media. Karena kami juga sedang dalam tahap pengecekan," lanjut Heri.