Jumat 25 Apr 2014 19:22 WIB

Lanud Supadio Akan Diperkuat Pesawat Tanpa Awak

Pesawat tanpa awak (Unmanned Aerial Vehicle/UAV) Israel.
Foto: EPA/Jim Hollander
Pesawat tanpa awak (Unmanned Aerial Vehicle/UAV) Israel.

REPUBLIKA.CO.ID,PONTIANAK--Komandan Lanud Supadio Kolonel Pnb. Tedi Rizalhadi menargetkan pesawat tanpa awak (Unmanned Aerial Vehicle/UAV) dipastikan akan ditempatkan pada pangkalannya, Agustus mendatang.

"Pesawat tanpa awak yang kini telah dinanti-nantikan untuk memperkuat barisan udara Kalimantan Barat diperkirakan akan menetap di Lanud Supadio pada Agustus mendatang," kata Tedi Rizalihadi di Sungai Raya, Jumat.

Dia menjelaskan, untuk penempatan pesawat tersebut akan dilakukan secara bertahap. Namun untuk jumlah pastinya dia menyatakan masih belum bisa memastikan.

"Saya akan melakukan koordinasi secara intens kepada pihak kementrian pertahanan karena kemunduran ataupun kendala-kendala teknis bisa saja terjadi. Namun perencaan kita terhadap pesawat tanpa awak untuk tiba di lanud masih dalam target di bulan Agustus mendatang," tuturnya.

Untuk jumlahnnya, Danlanud mengatakan direncanakan Lanud Supadio akan memiliki empat pesawat tanpa awak tersebut, akan tetapi untuk kepastian jumlah konkritnya dirinya menerangkan akan diberitahukan secara jelas setelah melakukan koordinasi kepada pihak atas.

"Nantinya kita akan bangun komunikasi kepada pihak Kemenhan untuk mengetahui secara jelas berapa jumlah pesawat tanpa awak yang akan menetap di Lanud Supadio," lugasnya.

Tedy mengharapkan semakin cepat pesawat tersebut hadir di Lanud Supadio pastinya akan berpengaruh kepada kekuatan pertahanan khususnya di Kalbar dan pastinya juga akan bertambah kuat alutsista yang dimiliki Lanud Supadio saat ini.

"Berhubung juga Kalbar merupakan provinsi yang bersinggungan langsung dengan negara lain, otomatis kekuatan pertahanan di perbatasan akan terus kita tingkatkan khususnya pada wilayah udara.

Dengan kehadiran pesawat tanpa awak itu juga nantinya akan lebih mengoptimalkan pengawalan perbatasan karena pintu masuk segala aktifitas antarnegara akan dapat terpantau secara ketat agar tidak terjadinya kegiatan ilegal yang ada di tapal batas tersebut," katanya.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement